Selasa, 16 September 2025

Mantan Anggota DPRD NTB yang Lecehkan Anak Kandung Rupanya Sempat Jabat Wakil Ketua Partai Politik

Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan pelecehan seksual terhadap anak kandungnya.

Serambi Indonesia/Net
Ilustrasi pelecehan seksual - Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan pelecehan seksual terhadap anak kandungnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan pelecehan seksual terhadap anak kandungnya.

AA (65) nekat melakukan perbuatan bejatnya tersebut kepada WM (17).

Kasat Reskrim Polresta Mataram, Kompol Kadek Adi Budi Astawa, menjelaskan AA melakukan perbuatan bejat terhadap anak kandungnya pada Senin (18/1/2021), sekitar pukul 15.00 WITA, di rumah mereka di Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram.

Seperti diketahui selain seorang mantan anggota DPRD di NTB, rupanya AA juga sempat memiliki jabatan di partai politik.

Dikutip dari Kompas.com AA sempat menjabat menjadi salah satu wakil ketua di Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) NTB.

Meskipun dikepengurusan tahun 2020-2025, AA tidak lagi menjabat sebagai salah satu wakil DPW PAN NTB seperti tahun sebelumnya

Ketua Dewan Pengurus Wilayah Partai Amanat Nasional (DPW PAN) NTB, Muazzim Akbar, pun mengambil tindakan atas kejadian tersebut.

Baca juga: KRONOLOGI Mantan Anggota DPRD NTB Lecehkan Anak Kandung, Korban Alami Luka Robek di Bagian Sensitif

Muazzim Akbar mengatakan akan memecat kadernya tersebut.

"Partai tegas akan bersikap, mengambil tindakan memecat yang bersangkutan, tidak ada ampun ya. Dia dipecat sebagai kader, bahkan sebagai apapun di partai sebagai simpatisan pun kami tidak akan terima," kata Muazzim.

KRONOLOGI

AA (65) melakukannya saat kondisi rumah sepi, terlebih sang istri tengah dirawah intensif lantaran positif Covid-19.

Dikutip dari TribunLombok.com, diketahui awalnya WM (17), anak kandung pelaku, bermaksud meminta uang untuk biaya sekolah.

WM meminta uang sebesar Rp 1 juta.

Diketahui, WM tengah menyiapkan diri untuk masuk perguruan tinggi.

"Si anak ini kan butuh uang buat bayar sekolah, buat bayar les, terus ketemu di rumah. Itu 'kan rumah sendiri dan terjadilah hal seperti itu," kata Kompol Kadek Adi Budi Astawa.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan