Senin, 18 Agustus 2025

Pemuda Ditemukan Tewas Penuh Luka, Kejar-kejaran dengan 2 Pemuda Lain Lalu Tabrak Tempat Sampah

Seorang pemuda ditemukan tewas penuh luka. Korban awalnya sempat dikejar oleh 2 pemuda dan nyaris ditebas.

Editor: Miftah
NST
ilustrasi jenazah- Seorang pemuda ditemukan tewas penuh luka. Korban awalnya sempat dikejar oleh 2 pemuda dan nyaris ditebas. 

Laporan wartawan TribunBantaeng.com, Achmad Nasution

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pemuda ditemukan tewas penuh luka.

Korban awalnya sempat dikejar oleh 2 pemuda dan nyaris ditebas.

Penganiayaan tersebut berawal dari perkelahian akibat dendam lama.

Polres Bantaeng menggelar konferensi pers terkait kasus penganiayaan yang mengakibatkan satu pemuda tewas di tempat bersimbah darah.

Peristiwa itu terjadi Jalan Sungai Calendu Kampung Kalimbaung, Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng, pada Rabu, (27/2/2021).

Konferensi pers yang dipimpin langsung oleh Kapolres Bantaeng, AKBP Rachmat Sumekar di Mapolres Bantaeng, Senin, (8/2/2021).

Rachmat Sumekar mengungkapkan, salah satu motif kedua pelaku AK (19) dan AA (19) melakukan penganiayaan akibat dendam lama.

"Pelaku dan korban saling kenal. Jadi motifnya karena dendam lama. sempat terjadi perselisihan pada tahun-tahun sebelumnya," kata Rachmat Sumekar melalui keterangan resminya, Senin, (8/2/2021).

Akibat dendam lama ditambah lagi tindakan korban, Tasbir (19) yang berboncengan dengan F memancing keributan saat melintas di depan kedua tersangka.

Baca juga: Seorang Balita Alami Luka di Sekujur Tubuh, Diduga Dianiaya Pacar Ibunya

Baca juga: Gara-gara Menolak Permintaan Berhubungan Badan Terakhir sebelum Cerai, Istri Dianiaya Suami Siri

Baca juga: Pemuda 21 Tahun Dibacok Ayahnya Gara-gara Melawan, Diduga Mabuk, Korban Melempar Batu pada Pelaku

"Pemicunya juga karena memancing keributan dengan menggas-gas motornya ditambah lagi dengan perselisihan tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.

Hal itu juga sekaligus membantah banyaknya dugaan motif penganiayaan yang beredar di masyarakat.

Salah satunya yang beredar bahwa tersangka disebut melakukan penganiayaan karena sempat diancam busur.

"Informasi itu tidak benar anggota kita sudah olah TKP dan mengambil keterangan saksi-saksi di lapangan bukti-bukti juga sudah ada jadi itu tidak benar," ujarnya.

Dia juga mengatakan, kasus tersebut bakal dilakukan rekonstruksi yang rencananya digelar pekan depan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan