Fakta-fakta Kecelakaan Maut Bus Intra vs Avanza di Tebing Tinggi yang Tewaskan 9 Remaja
Kecelakaan maut yang melibatkan bus Intra dengan mobil avanza terjadi di di Jalan Tebingtinggi-Pematangsiantar, Sumatra Utara, Minggu (21/2/2021)
Editor:
Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan maut yang melibatkan bus Intra dengan mobil avanza terjadi di di Jalan Tebingtinggi-Pematangsiantar, Sumatra Utara, Minggu (21/2/2021) malam.
Akibat dari insiden ini, 9 remaja yang diketahui satu rombongan dikabarkan meninggal dunia.
Bagaimana informasi lengkap dari kejadian di atas? Berikut Tribunnews sajikan fakta-faktanya.
Baca juga: 2 Mobil dan 2 Motor Terlibat Kecelakaan di Padang, Mobil HRV Sampai Terbalik, Diduga Sopir Mengantuk
Kronologi
Dirlantas Polda Sumut, Kombes Pol Valentino Tatareda dalam keterangnya mengatakan, saat ini petugas Satlantas Polres Tebingtinggi masih berada di lokasi kejadian.
"Kejadian diperkirakan pukul 21.30 WIB. Hingga saat ini petugas kami masih melakukan evakuasi dan olah TKP. Untuk identitas segera menyusul," ujarnya, Minggu jelang tengah malam.
Adapun kronologi kejadian lanjutnya, mobil Toyota Avanza datang dari Siantar menuju ke arah Medan dan Bus Intra arah sebaliknya.
Sesampainya di TKP, daerah Pabatu, mobil Avanza mendahului kendaraan di depannya kurang berhati-hati tanpa memperhatikan arus dari arah sebaliknya.
"Sehingga terjadi tabrakan dengan Bus Intra dari arah berlawanan. Identitas kendaraan dan para korban akan diinfo lebih lanjut.
Mari kita doakan, semoga para korban mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa," ucapnya.
Baca juga: 9 Remaja Masjid Tewas dalam Kecelakaan Mobil Avanza vs Bus, Baru Pulang dari Pernikahan Teman
Pergi ke pernikahan teman

Kepada wartawan, orang tua korban Rahmadi (55) menjelaskan, kedua anaknya pada Sabtu (20/2/2021) pagi bersama dengan tujuh remaja masjid pergi menghadiri undangan pernikahan salah seorang remaja masjid di Pematang Siantar menggunakan mobil rental.
"Jadi orang ini menginap di sana, Minggunya pulang. Jadi semenjak dari sana, di Pabatu itulah kecelakaan," katanya pelan.
Terakhir kali dirinya berkomunikasi dengan anaknya pada pukul 20.00 WIB ketika mereka sedang berada di Sidamanik.
Setelah itu, dia mendapat kabar telepon dari teman korban bahwa anaknya mengalami kecelakaan. Merasa belum yakin, dia menghubungi nomor anaknya dan dijawab oleh seorang polisi.