Penanganan Covid
Pemprov Jateng Klaim Punya Strategi untuk Mempercepat Proses Vaksinasi Covid-19
Pemprov Jateng menjabarkan strategi untuk mempercepat proses vaksinasi Covid-19 tahap kedua.
Penulis:
Ranum KumalaDewi
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) klaim mempunyai strategi mempercepat proses vaksinasi Covid-19 yang saat ini memasuki proses tahap kedua.
Strategi tersebut digunakan tak lain bertujuan agar vaksin cepat dilaksanakan hingga selesai.
Dilansir jatengprov.go.id, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, menjabarkan empat strategi yang dimiliki oleh pemprov Jateng untuk mempercepat proses vaksinasi Covid-19.
"Strateginya, kita ada empat ya. Yaitu (pertama) vaksinasi berbasis fasilitas kesehatan (faskes). Faskes itu bisa rumah sakit, bisa puskesmas bisa klinik,” ujarnya saat ditemui usai Rapat Satgas Penanganan Covid-19, di kompleks Kantor Gubernur Jateng, Senin (22/2/2021).
Baca juga: Ganjar Optimis Jateng Segera Zona Hijau, Dua Hari di Rumah Tekan Pergerakan 50 Persen
Baca juga: Gara-gara Kalimat Pak Ganjar Tak Pernah Besyukur Penerbit Tiga Serangkai Diadukan ke Polda Jateng
Sedangkan untuk strategi kedua, vaksin yang berbasis pada institusi.
Contohnya, seperti yang hari ini dilakukan di gedung Grhadika Bhakti Praja kompleks kantor Gubernur Jateng atau nanti yang akan dilaksanakan di institusi Kepolisian Daerah (Polda), Komando Daerah Militer (Kodam), dan lainnya.
Ketiga, berbasis tempat. Yulianto menerangkan, vaksin berbasis tempat dilakukan di GOR dan lainnya.
Selanjutnya yang keempat, vaksin yang berbasis bergerak atau mobile, seperti bisa dilakukan di tenda atau lainnya.
"Tetapi pertama yang berbasis faskes, sama yang institusi dululah. Itu yang kita dahulukan," ungkapnya.
Terkait vaksinasi tahap kedua untuk petugas pelayan publik dan lansia ini, Yulianto menyebut ada sekitar 5,5 juta orang penerima vaksin.
Saat ini, baru 1 juta dosis vaksin yang diterima, sehingga jumlahnya masih sekitar 20%.
Untuk program vaksinasi bagi pedagang, jatah vaksin Kota Semarang paling besar, yaitu 10.000, vial dan bisa digunakan untuk menyuntik 100.000 orang mengingat satu vial berisi 10 dosis.
“Selain untuk pelayan publik, Kota Semarang mendapat dosis cukup besar karena ada program vaksinasi untuk lansia."
"Sementara Solo mendapat jatah 7.000 vial atau sekitar 70.000 dosis. Lainnya kami bagi ke seluruh kabupaten atau kota di Jateng,” ujar Yulianto.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta bupati atau wali kota koordinasi dengan lurah-lurah pasar, agar proses vaksinasi bisa berjalan lancar.