Kamis, 28 Agustus 2025

Gara-gara Warisan, Ibu Dipolisikan Anak Kandung, Ditawari Rp 1 M dan Tanah Tetap Tak Mau Berdamai

Gara-gara warisan, seorang ibu asal Kecamatan Gajahmungkur dilaporkan anaknya ke Polrestabes Semarang.

Editor: Endra Kurniawan
Tangkap layar kanal YouTube Tribun Jateng
Gara-gara Warisan, Ibu Dipolisikan Anak Kandung, Ditawari Rp 1 M dan Tanah Tetap Tak Mau Berdamai 

Meliana mengaku anak yang melaporkannya sering menerornya dengan berbagai cara yakni mengguyur kamarnya dengan air, pakainnya dilempar ke lantai, dan menyebar serpihan kaca di kamarnya.

Hingga pada akhirnya dia tidak berani tidur di rumahnya dan akhirnya pindah.

"Dari papahnya tahun 2008 anak itu sudah mulai bentak-bentak.

Terornya sudah mulai berapa tahun, "ujarnya.

Meliana menangis ketika ditanya seberapa sayang dengan anaknya yang melaporkannya.

Pelapor merupakan anak paling disayang dibandingkan ketiga anak kandung lainnya.

"Bagi ibu-ibu yang punya anak jangan terlalu sayang sama anak.

Kalau terlalu sayang ya begini, "tuturnya sambil menangis usai jalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang, Rabu (3/3/2021).

Dia sangat menyayangi anaknya yang melaporkanya tersebut.

Baca juga: Pria Bunuh Istri dan Sembunyikan Jasad Korban di Lemari Kamar Hotel di Semarang, Ini Kronologinya

Bahkan dirinya sampai memenuhi keinginan anaknya untuk sekolah di luar negeri tepatnya Australia

"Dulu sangat sayang sama dia. Dulu dia kuliah di luar negeri yang mengirim uang saya. Dia, saya belikan mobil yang harganya mahal sekali. Itu ya saya yang belikan, "tutur dia.

Namun rupanya, apa yang diharapkan dari anak tersayang tersebut tidak sesuai harapan.

Anaknya saat di luar negeri berbohong tidak sekolah dan pada akhirnya di deportasi

"Dia dimarahin papanya, katanya sekolah-sekolah, ternyata tidak. Suatu saat di deportasi, "ujarnya.

Saat di deportasi, kata dia, pelapor diusir oleh ayahnya dan akan diputus hubungan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan