2 Kotak Amal Ikut Diamankan Densus 88, Istri Terduga Teroris di Surabaya: Tabungan Lebaran Anak
Terduga teroris di Surabaya diamankan Densus 88. Dalam pengamanan tersebut, Densus 88 juga membawa 2 kotak amal milik terduga teroris.
Editor:
Miftah
TRBUNNEWS.COM - Terduga teroris di Surabaya diamankan Densus 88.
Dalam pengamanan tersebut, Densus 88 juga membawa 2 kotak amal milik terduga teroris.
Istri pelaku menyebut, kotak amal tersebut untuk persiapan lebaran anak-anaknya.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri mengamankan sejumlah barang bukti saat menangkap seorang pria berinisial S (41), terduga teroris di Jalan Simopohan, Surabaya, Jumat (2/4/2021).
Barang bukti itu diperoleh petugas saat menggeledah rumah S di Jalan Simorejo Sari, Sukomanunggal, Surabaya.
Penggeledahan itu dilakukan petugas sekira pukul 08.30 WIB.
Dan berlangsung sekitar dua jam, disaksikan mertua, istri, dan pengurus wilayah tingkat RT dan RW setempat.
Istri S, Sulis (37) mengetahui pasti barang apa saja yang diambil oleh pihak petugas dari dalam kamar tidur suaminya.
Seingatnya, barang yang diamankan, meliputi sejumlah majalah, tumpukan kertas, beberapa buku rekening, dua kotak amal berukuran kecil dengan lapisan kaca.
Baca juga: Eks Napiter: Melawan Terorisme dan Radikalisme itu Bukan Melawan Agama
Baca juga: Aksi Terorisme Libatkan Milenial, Ketua DPD RI Miris
Baca juga: Cegah Terorisme, Warga Harus Peka Terhadap Lingkungan Sekitar Tempat Tinggal
"Kotak amal enggak buat apa-apa, juga gak ada uangnya, buat tabungan anak anak, kalau hari raya, buat beli baju," katanya saat ditemui di kediamannya, Jumat (2/4/2021).
Selain itu, ungkap Sulis, petugas juga tampak dimatanya berjalan keluar rumah membawa topi berwarna hitam dengan corak motif tulisan bahasa arab.
"Bertuliskan kalimat; laillahalillah diambil, majalah arrisalah diambil, kotak amal kaca 2 diambil, buku rekening diambil," terangnya.
Selama kurun waktu dua jam melakukan penggeledahan. Sulis mengaku tidak melihat sosok suaminya. Ia juga tidak mengetahui keberadaan dan nasib suaminya hingga kini.
"10 orang lebih polisi masuk. Sejak berangkat sampai sekarang enggak tahu," katanya.
Sulis mengaku pasrah dengan peristiwa penggeledahan tersebut. Ia yakin bahwa suaminya tidak bersalah, dan berharap segera ada kejelasan dari pihak kepolisian mengenai kondisi suaminya.