Gejolak di PKB
Sejumlah Pengurus DPC PKB di Sumut Tetap Setia Pada Cak Imin
Sejumlah pengurus DPC PKB di Sumatera Utara menyatakan tetap mengakui Ketua Umum partai PKB, Muhaimin Iskandar
Editor:
Hendra Gunawan
Ketua DPC PKB Medan, Hamdan Simbolon mengatakan, pihaknya pun komit dengan seluruh keputusan yang diambil oleh cak Imin selaku ketua umum partai.
"Kami sami'na wa atho'na. Kita ngapain ikut yang abal-abal. Hasil Muktamar Bali adalah mandat partai resmi dan sah," kata Hamdan, melalui sambungan telepon, Rabu (14/4/2021).
Ia pun meminta kepada DPP PKB untuk tegas terhadap setiap kader dan pengurus yang coba memecah belah partai.
"Kita tetap dukung Cak Imin untuk menindak kader yang berkhianat," tegasnya.
Menurut Hamdan, selama memimpin PKB, sudah banyak keberhasilan yang diraih Cak Imin.
Mulai dari perolehan kursi di parlemen, hingga bisa menempatkan kader duduk di kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Cak Imin kami dukung, karena betul-betul bekerja untuk partai," ucapnya.
Sebelumnya, ratusan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di tingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di sejumlah wilayah Indonesia, disebut menyuarakan Muktamar Luar Biasa untuk mengkudeta Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dari kursi Ketua Umum.
Isu tersebut muncul, lantaran beberapa Ketua DPC PKB di beberapa wilayah merasa dizalimi usai dicopot oleh Cak Imin.
Eks Ketua DPC PKB Jeneponto, Andi Mappanturu, termasuk salah satu yang dicopot.
Padahal menurutnya, ia masih mengemban jabatan hingga 2022.
"Tetapi karena kezaliman pak Muhaimin yang mengubah AD/ART pada saat muktamar di Bali di dalamnya sudah tidak demokrasi," tutur Andi kepada Tribun Network, Senin (12/4/2021).
Bila sesuai AD/ART, Ketua DPW dipilih oleh Ketua DPC. Ketua DPC dipilih oleh Ketua PAC.
Realitasnya, kata Andi, Ketua DPW tidak pernah diusulkan oleh DPC, justru langsung ditetapkan DPP.
Karenanya, lanjut dia, demokrasi di PKB sesuai keinginan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mulai luntur.(ind/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Cak Imin Digoyang, DPC PKB Medan: "Ngapain Ikut yang Abal-abal"