Kisah Purwanto, Pria Asal Nganjuk yang Mengidap Penyakit Langka, Wajah Nyaris Tak Berbentuk
Purwanto (48) asal Nganjuk, Jawa Timur, memiliki ketidaknormalan pada bentuk wajahnya lantaran mengalami penyakit langka.
Penulis:
Galuh Widya Wardani
Editor:
Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria, Purwanto (48) asal Nganjuk, Jawa Timur, memiliki ketidaknormalan pada bentuk wajahnya lantaran mengalami penyakit langka.
Akibat sakit yang dideritanya itu, ia bahkan tak dapat melakukan aktivitas sehari-harinya karena kesulitan melihat.
Kisahnya ini sampai ke telinga Aipda Purnomo, anggota Panit Lantas Polsek Babat, Kabupaten Lamongan.
Untuk diketahui, Aipda Purnomo ini merupakan salah satu personel Polri yang kerap melakukan aksi kemanusiaan terutama kepada tunawisma dan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).
Aipda Purnomo mengatakan Purwanto, diduga megalami penyakit kanker kulit wajah.
Menurut keterangan yang diberikan Aipda Purnomo, Purwanto mengalami sakit sejak masih berumur 12 tahun.
Penyakit yang diderita Purwanto tersebut menyebabkan wajahnya menjadi tak berbentuk.
Baca juga: VIRAL Video Wanita Bonceng Baim Wong Pakai Motor BeAT, Pengunggah Ungkap Kisah Lengkap di Baliknya
Baca juga: Viral Remaja Lakukan Tindak Asusila Terhadap Bocah Wanita di Masjid, Pelaku Terpengaruh Video Dewasa
Wajah Purwanto nyaris tak berbentuk lantaran tertutup gumpalan kulit wajah.
Bahkan juga sampai menutupi mata, sehingga dirinya kesulitan melihat.
"Kondisi wajah semua kena kanker kulit sehingga tidak bisa melihat," terang Aipda Purnomo.
Tak hanya di bagian wajah, pada kulit di bagian tubuhnya yang lain pun juga terdapat benjolan akibat penyakit yang ia deritanya ini.
Naasnya, pria yang tinggal di Jl Raden Wijaya RT 002/005 Desa Mungkung, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur ini harus hidup sebatang kara saat kondisi seperti ini.
Selama menghadapi sakit yang dideritanya, tak ada satu orang pun yang mau membantu.
Baca juga: Viral Sopir Taksi Online Ajak Duel 4 Begal Hingga Terkena 10 Tembakan Air Softgun di Lebak
Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Kamis (20/5/2021), Aipda Purnomo mengatakan penyakit yang dialami Purwanto selama 36 tahun ini memang terbilang cukup langka.
Sebelumnya, Aipda Purnomo mengabarkan bahwa sebelum menjadi separah ini, Purwanto sempat pernah memeriksakan penyakit yang dideritanya itu ke rumah sakit.
Namun, menurut pengakuan dari Purwanto, dirinya merasa tidak tangani dengan cepat.
Purwanto khawatir, jika dirinya dijadikan percobaan, apalagi jika dirinya berobat dengan menggunakan BPJS.
Sehingga, akhirnya Purwanto tidak melanjutkan pengobatannya.
Namun, setelah di bujuk Aipda Purnomo, Purwanto akhirnya mau.
"Alhamdulillah setelah saya bujuk dan saya pastikan berobat mandiri Insyaallah beliau mau," ujar Aipda Purnomo.
Aipda Purnomo mengatakan, memang penyakit yang dialami Purwanto ini pasti membutuhkan biaya yang sangat besar.
Mengingat butuh gabungan dari beberapa ahli bedah dan dokter spesialisai penyakit ini.
Penanganan penyakit ini diperkirakan akan melibatkan bedah plastik, onlologi, serta dokter spesialis bedah kepada dan leher (KL)
"(Harus melibatkan) multidisiplin KL atau bedah plastik harus yang jadi ketua (operasi) nya."
"Ini melibatkan bedah plastik, onlologi, KL dan lain-lain," terang Aipda Purnomo.
Karena memang membutuhkan upaya dan modal yang ekstra untuk menyembuhkan penyakit Purwanto ini, Aipda Purnomo bersama tim akhirnya berusaha membantu dengan mengumpulkan bantuan.
Pihaknya menggalang dana untuk Purwanto melalui yayasan yang ia miliki, yakni yayasan Berkas Bersinar Abadi.
Sampai sejauh ini, dana yang terkumpul telah mencapai Rp 75 juta.
"Sementara saya bersama team baru ada persiapan Rp 75 juta," ujar Aipda Purnomo.
Rencananya, Aipda Purnomo bersama tim akan mempergunakan dana tersebut untuk biaya pengobatan penyakit Purwanto.
Sehingga Purwanto memiliki harapan untuk melanjutkan hidupnya.
Penggalangan dana untuk Purwanto juga telah tersedia melalui layanan KitaBisa.com.
Adapun alamat yang bisa diakses sebagai berikut https://kitabisa.com/campaign/bantupakpurwantomelawankanker.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)