Kamis, 11 September 2025

Sakit Hati Disebut Anak Tak Berguna, Pria Ini Bunuh Ayahnya, Bikin Sandiwara Tutupi Perbuatannya

Korban ditemukan oleh anaknya sendiri dalam keadaan tak bernyawa. Tangan dan kaki terikat lakban. 

Editor: Willem Jonata
Kompas.com
Ilustrasi pembunuhan 

TRIBUNNEWS.COM - Irwansyah (27) diduga bersandiwara menutupi perbuatannya, setelah menghabisi nyawa ayahnya sendiri, yakni Khairil Anwar (57).

Kesimpulan itu diketahui dari hasil penyelidikan jajaran kepolisian. Demikian disampaikan oleh Kapolres Asahan AKBP Nugroho Dwi Karyanto.

"Dari hasil penyelidikan sementara mengarah ke arah satu orang pelaku yang bukan lain adalah anak kandung dari korban sendiri," ucap AKBP Nugroho.

Menurut dia, sudah didapat keterangan bahwa terduga pelaku yang melakukan pembunuhan terhadap korban (Khairil Anwar). 

Baca juga: Pasutri Habisi Nyawa Kontraktor, si Istri Rencanakan Pembunuhan karena Sakit Hati Jabatan Direbut

Irwansyah melakukan sandiwara itu untuk menutupi perbuatannya. Ia sengaja membuat seolah ayahnya terlihat sebagai korban perampokan.

Jasad Khairil ditemukan tewas di rumahnya dengan posisi tangan dan kaki terikat lakban, Kamis (10/6/2021).

Warga Dusun II, Desa Pasar Lembu, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, sontak heboh.

Baca juga: Heboh Perampokan dan Pembunuhan Petani di Asahan, Pian Diikat Tangan dan Kaki Lalu Dihabisi

Irwansyah, anak korban, diketahui sebagai orang pertama yang melihat kondisi korban tak bernyawa.

Saat itu, Irwansyah hendak pergi ke Medan pukul 05.30 WIB.

Sebelum berangkat, ia lantas singgah ke rumah ayahnya yang berjarak 500 meter untuk memberikan sarapan.

Caption

Namun, ia melihat ternyata ayahnya sudah dalam keadaan tewas. Tangan dan kaki terikat lakban. 

"Tapi ditengoknya di pintu depan tak terbuka, dia masuk dari pintu belakang yang sudah terbuka. Dia masuk ke dalam rumah dan menemukan bapaknya di dalam kamar dalam keadaan terikat, dilakban," kata Humas Polres Asahan Iptu Maraden, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis sore.

Awalnya polisi menduga Khairil adalah korban perampokan. Sebab, semua barang yang ada di kamarnya berantakan.

"(Barang hilang) kemungkinan besar ada, tapi itu masih dalam penyelidikan. Apanya, semua berantakan. Diduga sementara perampokan," ujarnya.

Baca juga: Pengacara di Surabaya Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan ART

Kata Maraden, dari keterangan tetangga korban berinsial NE (46), saksi sempat mendengar suara teriakan minta tolong dari rumah korban sekitar pukul 03.00 WIB.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan