Protes Pembubaran Kuda Lumping, Kini Pidato Bupati Banjarnegara Tuai Polemik, Warganet Beri Dukungan
Bupati Banjarnegara viral karena sempat protes pembubaran pentas kuda lumping, kini pidatonya tuai polemi, ada warganet yang dukung jadi presiden.
Penulis:
Theresia Felisiani
Pihaknya pun memerhatikan betul protokol kesehatan dalam kegiatan itu.
Sekira 400 masker habis dibagi untuk masyarakat yang menyaksikan acara itu.
Panitia juga menyemprotkan disinfektan untuk pencegahan.
Setiap seperempat jam sekali, panitia mengupayakan untuk mengingatkan penonton agar mematuhi prokes, termasuk menjaga jarak minimal semeter dengan penonton lain.
Pada sesi kedua acara, malam hari, suasana agak berubah.
Puluhan polisi mulai berdatangan di tempat acara.
Pihaknya terdorong untuk memperketat prokes di banding sebelumnya.
Ia menyadari, mengatur penonton dalam jumlah banyak untuk menjaga jarak bukan pekerjaan mudah.
Tetapi pihaknya sudah berusaha melakukannya.
Hingga pada Sabtu (12/6/2021) sekira pukul 22.00, polisi tiba-tiba membubarkan acara yang masih berlangsung.
Bukan hanya membubarkan, penanggung jawab acara, Ketua RT, dan ketua panitia dibawa ke Mapolres Banjarnegara.
Adanya warga yang dibawa ke Polres menimbulkan kepanikan tersendiri, terutama keluarga.
"Terus Bupati Banjarnegara lewat, kurang terima."
"Kami bareng-bareng ke Polres Banjarnegara minta warga yang dibawa agar dikeluarkan," katanya.
Baca juga: Geger Rumor Tuyul di Sragen, Uang Warga Hilang Misterius Tiap Ada Bau Busuk
Dia tak menyangka, acara yang sudah mendapatkan restu dari pemerintah harus berakhir dengan pembubaran.
Tetapi pihaknya hanya bisa memaklumi karena situasi masih pandemi.
Pihaknya pun sadar atas konsekuensi menyelenggarakan kegiatan masyarakat di masa pandemi.
"Kami tetap mengikuti anjuran pemerintah," katanya.
Pidato Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono Viral, Siap Tanggung Jawab
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mempersilakan warganya menggelar kegiatan yang mengumpulkan massa.
Bahkan, dirinya siap pasang badan dan bertanggung jawab penuh atas kegiatan warga tersebut.
Meski begitu, Budhi mengajukan syarat kepada warga atas kelonggaran itu.
Dia hanya berpesan kepada mereka agar tetap patuh terhadap protokol kesehatan.
"Saya berpesan kepada masyarakat, Pak Bupati bertanggung jawab sepenuhnya untuk kegiatan pengajian, olahraga, kesenian, monggo jalan terus. Tapi jangan lupa, protokol kesehatan harus dilaksanakan, jangan sampai tidak," ungkap Budhi dikutip dari Kompas.com, Jumat (18/6/2021).

Budhi menyayangkan, sebelumnya adanya tindakan represif dari aparat kepolisian dalam penertiban kegiatan kesenian kuda lumping di Desa Limbangan, Kecamatan Madukara, baru-baru ini.
Menurut dia, aparat seharusnya mengutamakan pendekatan persuasif saat penegakan protokol kesehatan.
Tindakan represif, kata Budhi, tidak akan membuat warga tertib namun malah justru memicu resistensi.
Kekecewaan Budhi juga terlihat dari sebuah video pidato yang tersebar di media sosial.
Saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (17/6/2021), Budhi membenarkan jika video tersebut diambil pada Minggu (16/5/2021), di Desa Petir, Kecamatan Purwanegara.
"Semua orang ditakut-takuti, tidak boleh keluar rumah. Hajatan tidak boleh, olahraga tidak boleh, yang boleh apa?" kata Budhi dalam video tersebut.
Budhi juga meminta kepada masyarakat agar tidak takut jika ada aparat yang datang.
Dia menyarankan pada masyarakat untuk memfoto siapapun aparat yang berniat membubarkan acara dan melaporkan kepada perangkat desa.
"Pak Kades bisa melaporkan kepada Pak Camat. Kalau ada oknum yang menakut-nakuti, tolong difoto, laporkan Pak Camat nanti dilaporkan Pak Bupati. Saya akan menindak tegas, jangan takut sama siapapun, yang penting prokes dipakai," jelasnya.
Warganet Dukung Bupati Banjarnegara Nyalon Presiden, Minimal Jadi Gubernur Jateng
Seusai ramai video pembubaran pentas kuda lumping di Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara, kini warganet kembali dihebohkan dengan beredarnya video pidato Bupati Banjarnegara yang mengungkit soal kegiatan masyarakat.
Video itu justru ramai di perbincangkan di grup Facebook kabupaten tetangga, Purbalingga.
Seketika video berdurasi 2:50 menit itu pun menjadi viral.
Dalam pidatonya pada video itu, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono menegaskan akan bertanggung jawab sepenuhnya atas kegiatan masyarakat.
Baik itu keagamaan, olahraga, maupun seni budaya.
Termasuk pentas ebeg yang sempat dibubarkan polisi hingga menuai polemik beberapa waktu lalu.

Meski memberikan lampu hijau untuk kegiatan masyarakat, Bupati mewanti-wanti agar masyarakat betul-betul memerhatikan protokol kesehatan.
"Monggo, jalan terus, tapi aja lali (jangan lupa) prokes," katanya.
Budhi sepertinya serius dengan pernyataannya.
Dia yang sempat kecewa atas aksi pembubaran pihak kepolisian terhadap pentas kuda lumping di wilayahnya.
Dia pun menyemangati warganya agar tetap optimis di masa pandemi Covid-19.
Di hadapan warga, Budhi bahkan tak segan meminta warganya agar memfoto oknum yang menakut-nakuti dan melaporkannya ke Camat.
Dari Camat laporan itu akan diteruskan ke Bupati Banjarnegara.
"Kami akan menindak tegas," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (18/6/2021).
Budhi meminta masyarakatnya untuk tidak takut, asal protokol kesehatan sesuai aturan PPKM Mikro sudah dilaksanakan.
Menurut dia, masyarakat perlu makan, karenanya mereka butuh berkegiatan.
Hanya dalam kegiatan itu, masyarakat wajib menaati protokol kesehatan.
"Ora usah wedi, sing penting jenengan prokes."
"Prokes dinggo, karo mangan rames."
"Lha Iyo dewe butuh urip, butuh mangan, (tidak usah takut, yang penting kalian jaga prokes)."
"Prokes dipakai, sama makan rames. Kita butuh hidup, butuh makan)," katanya.
Baca juga: Dituduh Informan yang Bocorkan Tawuran ke Polisi, 2 Pemuda Dianiaya, Motornya Dirampas Geng Motor
Video Budhi Sarwono yang disambut sorak tepuk tangan warganya itu dibanjiri komentar warga Purbalingga.
Sebagian warganet Purbalingga memuji ketegasan Bupati Banjarnegara dalam menyikapi Covid-19.
Mereka membandingkan dengan kondisi di kabupaten lain yang berlaku sebaliknya karena terlalu banyak larangan dengan alasan Covid-19.
Beberapa warganet bahkan siap mendukung agar Budhi Sarwono mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Tengah bahkan Presiden RI.
"Patut mencalonkan jadi Presiden 2024," tulis warganet dalam kolom kementar. (tribun network/thf/TribunBanyumas.com)