Sabtu, 27 September 2025

KMP Yunice Tenggelam

Kejadian Tak Biasa Sebelum Menumpang KMP Yunicee, Niken Cium Pipi Sang Bunda

Niken merupakan karyawan yang teladan. Ia sudah bekerja selama 6 tahun sebagai penjaga tiket di Pelabuhan Gilimanuk.

Editor: Hendra Gunawan
Haorrahman/Surya
Bupati Ipuk (baju putih) memberi semangat keluarga korban KMP Yunicee, Ariana Niken Permatasari (23), di Desa Kabat, Rabu (30/6/2021). Ipuk juga sempat doa bersama keluarga dalam takziyah tersebut. 

Dia melanjutkan, dari tujuh jenazah yang dievakuasi, ada dua jenazah yang sebelumnya masih berstatus Mr.x atau tak dapat teridentifikasi, kini telah teridentifikasi.

Suasana saat pemakaman salah satu korban KMP Yunicee tenggelam di Kuburan Loloan Timur, Kecamatan Negara, Jembrana, Rabu 30 Juni 2021.
Suasana saat pemakaman salah satu korban KMP Yunicee tenggelam di Kuburan Loloan Timur, Kecamatan Negara, Jembrana, Rabu 30 Juni 2021. (Foto istimewa Kelurahan Loloan Barat/ tribunbali.com)

Satu orang berasal dari Karangasem dan satu orang beralamat di Denpasar Selatan.

"Lima orang sudah dijemput keluarganya, dan dua lainnya akan kita antarkan ke Denpasar. Kita antar ke rumah dukanya langsung," ungkapnya.

Disingung mengenai korban selamat yang sempat dirawat di RSU Negara, dr Eka menyebutkan, ada satu orang korban selamat yang datang ke RSU Negara dan sudah pulang.

"Korban yang selamat sudah pulang, kemaren cuma datang satu orang aja ke RS," tandasnya.

Kisah kepahlawanan

Seorang korban selamat KMP Yunicee Usniadi, menceritakan peristiwa nahas yang menimpa kapal yang ditumpanginya tidak ada tanda-tanda maupun pemberitahuan sebelum kapal tenggelam.

Saat itu, ia baru saja menyelesaikan salat maghrib saat menyadari kapal dalam kondisi miring setelah ada suara seperti mesin yang mau mati.

Secepatnya ia bergerak naik ke atas kapal.

Detik-detik sebelum melompat ke tengah laut, ia sempat terseok-seok dan mencoba mengambil baju pelampung untuk menyelamatkan diri.

Suasana di dalam kapal mencekam, sebab semua berupaya menyelamatkan diri.

Pelampung berserakan dilempar ke laut.

“Jadi pelampung berserakan dibuang ke lautan. Saat itu mesin kapal sepertinya mati. Karena sempat di tengah laut sebelum miring kapal sempat (bersuara) dudut dudut, begitu,” ucapnya.

Tanpa berpikir Panjang, ia lalu menceburkan diri ke laut.

“Saya terjun ke lautan lalu berenang menuju arah Pelabuhan Gilimanuk,” ungkapnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan