Selasa, 9 September 2025

Kelompok Bersenjata di Papua

Dampak Serangan KKB Papua di Puncak, Bupati Wandik: Situasi Tak Kondusif, Semua Dimulai dari Nol

Bupati Puncak, Willem Wandik, mengatakan wilayah pimpinannya saat ini sedang dalam situasi tak kondusif karena KKB Papua.

Puspen TNI/Puspen TNI
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali berulah dan kali ini menembak seorang warga sipil, Ramli (32 th) di Kampung Bilorai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Senin (8/2/2021). (TRIBUNNEWS/PUSPEN TNI) 

TRIBUNNEWS.COM - Bupati Puncak, Papua, Willem Wandik, mengatakan situasi di wilayah pimpinannya saat ini sedang tidak kondusif akibat Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Ia mengungkapkan banyak warganya yang mengungsi karena trauma dan merasa takut.

“Situasi belum kondusif, masyarakat bagaimana mau aktivitas seperti sedia kala kalau tidak aman,” kata Wandik, Jumat (16/7/2021), dikutip dari Tribun-Papua.com.

Tak hanya itu, tenaga pengajar dan kesehatan di Puncak juga merasa ketakutan setelah bangunan sekolah dan puskesmas dibakar serta dirusak.

Karena itu, Wandik mengaku kecewa.

Bupati Puncak, Willem Wandik.
Bupati Puncak, Willem Wandik. (Kominfo Kabupaten Puncak via Tribun-Papua.com)

Baca juga: Profil Egianus Kogoya Pemimpin KKB Papua di Nduga, Usianya Masih 22 Tahun, Putra Tokoh OPM

Baca juga: Pelaku Penembakan Anggota Brimob di Yahukimo Papua Diduga Kelompok KKB Tendius Gwijangge

Semua pembangunan yang ia upayakan selama delapan tahun dirinya menjabat sebagai Bupati, sirna begitu saja.

“Situasi keamanan seperti ini menyebabkan semua harus dimulai dari nol lagi,” keluhnya.

Dengan kondisi Puncak saat ini, Wandik mengaku bingung akan mengadu pada siapa.

Pasalnya, Indonesia tengah berjuang melawan pandemi Covid-19.

“Saya mau mengeluh ke mana lagi. Negara saat ini sedang berpikir dalam penanganan wabah Covid-19,” ujar Wandik.

Mengutip Tribun-Papua.com, ia mencontohkan kerugian akibat serangan KKB Papua.

Sebuah ekskavator yang dibakar, bernilai Rp6 miliar di Distrik Ilaga, Puncak.

“Ekskavator yang dibakar KKB harganya Rp1,8 M, itu di Jayapura."

"Sementara sampai di Ilaga Puncak, Rp6 M,” bebernya.

Diketahui, Kabupaten Puncak merupakan daerah dengan perekonomian termahal di Indonesia.

Dua rumah di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, yang tengah terbakar. Kejadian tersebut dilakukan KKB yang telah berada di lokasi tersebut sejak 8 April 2021, Papua, Selasa (13/4/2021).
Dua rumah di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, yang tengah terbakar. Kejadian tersebut dilakukan KKB yang telah berada di lokasi tersebut sejak 8 April 2021, Papua, Selasa (13/4/2021). (Dok Humas Polda Papua)

Baca juga: Berhasil Batasi Aktivitas KKB Papua, Ketua PBNU Apresiasi Pemerintah

Baca juga: Pengakuan Mantan Anggota KKB Papua: Capek, Susah Cari Makan, hingga Tak Pernah Bisa ke Kota

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan