Selasa, 2 September 2025

Sempat Sesak Napas, Supir Truk Pengangkut Susu Meninggal di Jalan Tol Sragen

Sopir truk asal Salatiga meninggal di Tol Sragen dalam posisi duduk dengan kaki menekuk, sebelumnya sempat sesak napas.

Humas Polres Sragen
Tim Inafis Polres Sragen ketika melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah Sukamto di kamar jenazah RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, Minggu (1/8/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN – Sukamto (42) meninggal dunia di dalam truk ketika berhenti di jalan tol KM 544 B Desa Toyogo, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, Minggu (1/8/2021).

Almarhum warga Dukuh Salam RT 04 Desa Randuacir Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga itu meninggal dalam posisi duduk dengan kaki menekuk.

Meninggalnya, Sukamto pertama kali diketahui rekan korban, Prayoga Adi Maulana (20) yang saat itu sedang menyetir.

Keduanya diketahui berangkat dengan mengendarai truk bernopol AG-9086-A pada Sabtu malam.

Baca juga: Kebakaran Landa Permukiman Pemulung di Bekasi Timur, 300 Jiwa Mengungsi ke Tenda 

Mereka mengendarai truk bermuatan susu dari Pasuruan menuju Jakarta dimana rekan korban yang mengemudi, sedangkan korban yang juga supir truk istirahat.

Ketika sampai di daerah Mojokerto korban mengeluh sakit sesak napas.

Di Ngawi, Prayoga memegang tangan korban sudah dalam kondisi dingin namun tetap melanjutkan perjalanan. 

"Karena Prayoga sudah mengantuk, dirinya menghentikan kendaraan tersebut di KM 544 B daerah Sragen untuk bergantian yang mengemudikan kendaraan," kata Kasubbag Humas Polres Sragen AKP Suwarso.

Dirinya berusaha membangunkan korban yang dikira tidur.

Namun betapa kagetnya Prayoga mendapati korban sudah meninggal dunia.

Dirinya kemudian meminta tolong pengendara yang lewat untuk memberitahu Jasamarga.

Tidak lama kemudian, Jasamarga datang bersama Polsek Sambungmacan.

Baca juga: Air Bah di Sibulue Bone Menenggelamkan 3 Unit Truk Tambang

Oleh tim Polsek Sambungmacan, jenazah Sukamto dievakuasi ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen dan dilakukan swab antigen terhadap korban dengan hasil negatif.

"Pemeriksaan luar bersama tim inafis Polres Sragen tidak di temukan tanda-tanda kekerasan. Keluarga korban diwakili oleh anak korban nama menerima bahwa kejadian tersebut merupakan musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi," terang Suwarso.

Menurut keterangan saksi-saksi sekitar satu minggu yang lalu korban pernah sakit lambung dan pernah pingsan di daerah Bandung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan