Berita Viral
VIDEO VIRAL Warga Medan Berteriak dan Berdesak-desakan demi Vaksin, Pintu Besi sampai Jebol
Sebuah video yang memperlihatkan warga berdesak-desakan mengikuti vaksinasi viral di media sosial.
Penulis:
Nanda Lusiana Saputri
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video yang memperlihatkan warga berdesak-desakan mengikuti vaksinasi viral di media sosial.
Peristiwa itu terjadi di GOR Serba Guna, di Jalan Williem Iskandar, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (3/8/2021) siang.
Vaksinasi tersebut digelar oleh Polrestabes Medan.
Diberitakan Tribun Medan, ribuan warga yang tengah mengantre memaksa masuk ke dalam gedung.
Bahkan, warga menjebol pintu besi yang membatasi antara gedung dan warga.
Terlihat petugas kewalahan membendung ribuan yang terus memaksa masuk.
Sementara itu, warga terus merangsek masuk ke dalam aula.
Bahkan, ada warga yang nyaris terinjak karena terus berdesakan.
Sebelum nekat memaksa masuk, ribuan warga yang sudah menunggu sejak pagi terus berteriak agar pintu dibuka.
"Buka, buka," teriak ribuan warga.
Tak lama berselang warga mulai rusuh, mereka saling dorong.
Sementara, petugas yang melihat kerusuhan langsung berupaya menahan warga agar tak terus menerjang pintu.
"Jangan masuk, jangan masuk. Vaksin habis," teriak petugas.
Baca juga: Dulu Viral Jual Motor untuk Bertemu Pria Kenalannya di FF, Gadis Ini Pura-pura Mandi Lalu Kabur Lagi
Sementara itu, menurut Indra, seorang warga yang berada di lokasi mengatakan, warga terpaksa mendorong pintu karena mereka sudah mengantre cukup lama.
Antrean makin menumpuk di luar, sedangkan di dalam GOR juga sudah banyak warga yang mengantre menunggu giliran.
"Di luar banyak, di dalam juga banyak. Sementara kami di sini sudah nunggu lama kali," ungkapnya, dilansir Kompas.com.
Lebih lanjut, Indra menjelaskan, saat sudah berhasil masuk dalam GOR, sebagian besar masyarakat justru tak bisa mendapatkan vaksin.
"Alasannya vaksin habis," kata dia.
Kapolres Medan, Kombes Pol Riko Sunarko mengatakan, kerumunan di pintu masuk terjadi karena warga takut kehabisan vaksin.
Hal itu terjadi, kata Riko, karena tingginya antusiasme warga untuk mengikuti vaksinasi.

Setelah dijelaskan, yang akan mendapat vaksin harus sudah didata, satu per satu warga yang berdesakan mulai membubarkan diri.
Riko menuturkan, jatah vaksin untuk hari ini berjumlah 4.000 dosis.
Dari jumlah itu, sebanyak 3.000 dosis dari pendaftaran melalui polsek-polsek yang menerima vaksin pertama.
Sementara sisanya, 1.000 dosis untuk suntikan kedua bagi peserta yang disuntik pada peringatan Hari Bhayangkara lalu.
"Jadi bukan kekurangan, karena petugas kita juga sudah setting untuk jumlah vaksin, nggak mungkin kita melebihi (jumlah)."
"Sekarang aja 4 ribu sampai jam sekian, nggak mungkin lagi kita nambah."
"Tenaga kita terbatas kemudian untuk vaksinnya juga 3 ribu untuk pertama, 1.000 untuk vaksin kedua," kata Riko, dilansir Tribun Medan.
Diketahui, polisi mengumpulkan peserta vaksinasi melalui sejumlah polsek.
Satu polsek dijatah 100 peserta.
Selain warga umum, para peserta ada dari mahasiswa, pelajar SMP dan SMA, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
Baca juga: Sosok Pak Amin, Penjual Bensin Viral yang Gratiskan Bensin Dagangannya untuk Bantu Seorang Pria
Baca juga: Terlambat Dapat Vaksinasi Dosis Kedua? Jangan Khawatir Tak Pengaruhi Efektifitas Vaksin
Oknum jual formulir vaksinasi
Riko mengungkapkan, ada penunggang gelap yang mencari keuntungan dengan cara menjual formulir vaksin seharga Rp 5 ribu kepada warga.
"Warga tadi protes mereka ini mendapatkan formulir dengan cara dibeli dan ada yang menjual di luar," katanya.
Ia mengatakan, masyakarat yang telah tertipu itu terap dilayani.
Namun, karena stok vaksin terbatas, maka sebagian warga tidak dapat disuntik pada hari ini.
"Mereka yang sudah mengisi formulir tadi kita kumpulkan, nanti datanya kita masukkan."
"Jika ada kegiatan vaksin lagi mereka akan kita hubungi dari SMS 'Pedulilindungi' karena ada sosialisasi nanti," bebernya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Tribun-Medan.com/Fredy Santoso, Kompas.com/Daniel Pekuwali)