Rabu, 27 Agustus 2025

Pengakuan Pelaku Pembunuhan Kekasih di Bintan: Sakit Hati Saya, Ditelepon Tiga Kali Tak Diangkat

Bernard mengatakan aksi nekatnya membunuh janda dua anak itu karena merasa tidak dihargai oleh korban.

Editor: Dewi Agustina
Tribunbatam.id/Alfandi Simamora
Warga setempat sekaligus saksi mata, Aminudin menunjukkan lokasi pembunuhan janda beranak dua di Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Kamis (5/8/2021). 

Ia menambahkan, hubungan pelaku dan korban merupakan pacaran. Keduanya belum lama menjalin hubungan.

"Keduanya berasal dari Kabupaten Soe, Provinsi Nusa Tenggara Timur dan sudah saling mengenal selama 7 bulan," kata Kapolres Bintan AKBP Bambang Sugihartono.

Atas perbuatannya, pelaku dikenakan pasal 338 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Sosok Siti Soleha

Sosok Siti Soleha (29), janda dua anak di Bintan yang meregang nyawa di tangan kekasihnya, diungkap Zaleha, pemilik kos.

Ia menyebut, korban dan pelaku, Bernard Nabu (40) baru 1 bulan 2 hari tinggal di indekos miliknya di Gang Taher RT003/RW001 Pemukiman Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Bintan.

Zaleha pun mengenal korban dan pelaku dari penghuni kosan lainnya.

"Jadi saya kenal pelaku dan korban itu dari yang ngontrak kosan saya yang satu lagi. Karena kosan saya kosong, jadi dia tawarkan kepada pelaku dan korban," katanya kepada Tribun Batam, Kamis (5/8/2021).

Saat ditanyakan apakah korban dan pelaku pasangan suami istri?

Zaleha menuturkan, saat keduanya masuk dan mengontrak di kosannya, mereka mengaku sudah menikah.

Zaleha, ibu kos di tempat korban Siti Soleha dan pelaku Bernard Nabu tinggal di Gang Taher RT003/RW001 Pemukiman Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Bintan.
Zaleha, ibu kos di tempat korban Siti Soleha dan pelaku Bernard Nabu tinggal di Gang Taher RT003/RW001 Pemukiman Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Bintan. (Tribunbatam.id/Alfandi Simamora)

"Saat masuk mereka mengatakan sudah menikah," terangnya.

Setahu Zaleha pelaku bekerja di PT kebun kelapa sawit di daerah Desa Malang Rapat.

"Dari pengakuannya dia tinggal di mess kebun sawit. Cuma karena ada yang diakui istrinya itu (korban), mereka ngekos di tempat saya," terangnya.

Zaleha menuturkan, semasa hidup dan selama tinggal di tempat kosnya, korban dikenal sebagai pribadi yang sering berkomunikasi dengan tetangganya.

"Orangnya tidak tertutup. Sering komunikasi kok sama tetangganya warga di sini," kata Zaleha.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan