Pelarian Yuhdi Berakhir di Hutan Muaro Sebo, Pembunuh Ini Tewas Saat Baku Tembak Dengan Polisi
Pria ini tewas tertembak oleh polisi setelah sempat melawan dengan menembakkan pistol yang ia bawa, Kamis (12/8/2021) petang
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MUARA BULIAN -Menghindari polisi selama enam tahun, pelarian Yuhdi, buron pembunuhan akhirnya berakhir.
Pria ini tewas tertembak oleh polisi setelah sempat melawan dengan menembakkan pistol yang ia bawa, Kamis (12/8/2021) petang.
Yuhdi adalah warga Desa Padang Kelapo Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi.
Pria itu sudah lama diburu polisi setelah terlibat kejahatan serius, menghilangkan nyawa orang.
Pasca pembunuhan tersebut, Yuhdi melarikan diri dan menjauhi kejaran aparat.
Ia pun menjadi buronan paling dicari Polres Batanghari, Jambi.
Baca juga: Fakta-fakta Pembunuhan Wanita Terapis Bekam, Terungkap dari Shareloc hingga Bermotif Asmara
Setelah melakukan perburuan bertahun-tahun, polisi berhasil menemukan Zuhdi.
Ia diminta menyerahkan diri. Namun menolak dan melawan.
Dilansir dari Tribun Jambi, Yuhdi tetap tak bergeming meskipun polisi sudah mengepungnya.
Ia masih berusaha melakukan perlawanan menggunakan pistol yang dimilikinya.
Baca juga: Kronologi Wanita Dibunuh Pacar Hingga Jasadnya Ditemukan Terbungkus Kardus di Cakung
Tidak diketahui dari mana pistol itu ia didapatkan.
Ia pun kemudian terlibat aksi baku tembak dengan polisi dari Polres Batanghari yang sedang berusaha menangkapnya atas keterlibatan dalam kasus pembunuhan.
Hingga akhirnya ia dilumpuhkan hingga tewas.
Jenazah pelaku kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Muara Bulian untuk dilakukan autopsi.
Sekira pukul 21.00 WIB jenazah yang dibawa oleh anggota Satreskrim Polres Batanghari itu tiba dan langsung diangkat ke ruang jenazah.
Baca juga: Pembunuhan di Malam 1 Suro di Kediri, Sang Ibu tak Dengar Anaknya Berbuat Keji Terhadap Menantunya
Informasi yang dihimpun Tribun, Yuhdi sudah masuk DPO kasus pembunuhan sejak enam tahun lalu.
Kasus pembunuhan itu terjadi di Kecamatan Maro Sebo Ulu.
Yuhdi yang berusia 40 tahun melarikan diri setelah kasus itu untuk menghindari ditangkap polisi.
Informasi yang dihimpun Tribun, polisi sudah mencari informasi keberadaan Zuhdi beberapa hari belakangan ini.
Bahkan polisi bergerak cepat untuk mengintai pelaku masuk ke dalam hutan.
Selama ini pelaku diketahui bersembunyi di kawasan hutan di Maro Sebo Ulu.
Pria itu juga ditenggarai menguasai senjata jenis pistol dan juga senjata tajam.
Saat bertemu polisi dan diminta menyerah, Zuhdi berontak dan melakukan perlawanan, hingga akhirnya ia tewas di lokasi.
Hingga berita ini diturunkan Tribun Network di Jambi belum mendapatkan keterangan dari pihak kepolisian.
Baku Tembak
Kapolres Batanghari AKBP Heru Ekwanto menjelaskan aksi penangkapan Yuhdi (40), seorang warga Desa Mekar Sari Kecamatan Maro Sebo Ulu yang berstatus sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO) selama enam tahun.
Kapolres mengatakan, pada Kamis (12/8/2021) kemarin sekira pukul 16.00 Wib berhasil mengamankan Yuhdi dalam keadaan meninggal dunia.
Baca juga: Pembunuh Wanita Terapis Bekam di Bekasi Ternyata Rekan Seprofesi, Terungkap Dari Shareloc Korban
"Terjadi kontak senjata terhadap warga Desa Mekar Sari Kecamatan Maro Sebo Ulu bernama Yuhdi (40). Ia sudah menjadi status DPO dari dua Polres yakni Polres Batanghari dan Polres Sarolangun," kata AKBP Heru Ekwanto, Jumat (13/8/2021).
Terkait rangkaian kriminalitas dan tindak pidana kata Kapolres telah dilakukannya sejak 2015.
Di Polres Batanghari ada enam perkara tindak pidana, namun masih banyak yang belum melaporkan kepada kepolisian mengingat masyarakat yang menjadi korban tidak berani melapor karena ada intimidasi dari Yuhdi.
“Kegiatan penangkapan ini berdasarkan perintah dari saya pada 28 Juli 2021 yang lalu,” katanya.
Selama 16 hari personel gabungan dari Satreskrim dan Satintel telah masuk ke area Desa Mekar Sari melakukan upaya lidik, mengedap, mengikuti untuk mengungkap keberadaan Yuhdi.
"Sejak 2015 beberapa kali upaya penangkapan namun gagal disebabkan informasi petugas turun ke lokasi atau upaya lidik sudah terdengar ke yang bersangkutan artinya bocor," ungkapnya.
Selain itu, upaya petugas melakukan penangakapan juga mendapat perlawanan dari Yuhdi, dengan sangat mudahnya Yuhdi mengeluarkan tembakan.
“Waktu itu anggota hampir terkena tembakan dengan mempertimbangkan keamanan di tengah-tegah masyarakat jadi kita mengantisipasi kerugian atau korban lebih banyak sehingga kami mundur,” ujarnya.
Kapolres AKBP Heru Ekwanto mengungkapkan kemarin adalah menjadi puncak penyelidikan pihak kepolisian bahwa satu minggu lamanya anggota mengendap di hutan untuk mengikuti Yuhdi yang berstatus menjadi DPO.
Sampai akhir pencarian akhirnya di jalan setapak di Desa Mekar Sari di tengah kebun sawit, Yuhdi pada sore hari terlihat sedang membawa sepeda motor dengan membonceng istrinya.
“Dari arah kejauhan ia melihat satu orang petugas dan sontak bersangkutan mengeluarkan senjata api serta membidik anggota di lapangan dan terkena kakinya. Ia adalah informan yang kita rekrut," ucapnya.
Setelah itu, karena bersangkutan sudah melakukan perlawanan petugas lumpuhkan terjadi kontak senjata dan akhirnya saudara Yuhdi tertembak dan meninggal di tempat.
“Jarak yang begitu jauh harus menyebrang sungai untuk evakuasi akhirnya tidak tertolong,” pungkasnya. (A Musawira)
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Kronologi Yuhdi DPO 6 Tahun Warga Batanghari Yang Tewas Setelah Baku Tembak Dengan Polisi