Jumat, 10 Oktober 2025

Virus Corona

Kronologi Oknum Polisi Mengamuk di RS Bawa Senpi, Sebut Mertuanya Meninggal Dicovidkan

Seorang oknum polisi mengamuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan, Kalimantan Utara. Ia menyebut mertuanya meninggal dicovidkan.

Kompas.com/Ahmad Dzulviqor/HO/Asrin/TribunKaltara
Pintu masuk RSUD Nunukan Kaltara yang pecah, diduga akibat imbas dari amukan oknum Brimob. Oknum tersebut menganggap mertuanya dicovidkan sementara keluarga meyakini kematian akibat serangan jantung 

Saat mengetahui pasien meninggal, oknum polisi tersebut menerobos masuk ruang ICU.

Ia mengamuk dengan membawa senjata laras panjang di tangan.

Oknum polisi itu menanyakan keberadaan dokter yang menangani pasien.

"Oknum aparat itu masuk ke ruang ICU Covid-19 dengan larang panjang, sempat teriak-teriak cari dokter yang menangani pasien itu."

"Saat itu pasien di ICU lagi banyak dan kondisi mereka lagi buruk."

"Jadi dokter dan perawat yang ada di dalam ruangan tidak menjawab, karena sibuk urus pasien," papar Khairil.

oknum polisi ngamuk di rs
Pintu masuk RSUD Nunukan Kaltara yang pecah, diduga akibat imbas dari amukan oknum Brimob. Oknum tersebut menganggap mertuanya dicovidkan sementara keluarga meyakini kematian akibat serangan jantung (Kompas.com/Ahmad Dzulviqor)

Aksi tersebut sempat membuat perawat di ICU panik.

Para perawat lalu berlarian meminta pertolongan kepada para petugas jaga agar oknum polisi itu segera dibawa keluar.

"Pengamanan di RSUD kita dibantu juga dengan aparat dari Kodim 0911/Nunukan. Oknum itu diamankan dan dibawa keluar dari RSUD," jelas Khairil, dilansir Kompas.com.

Melihat hal itu, oknum polisi tersebut sempat menendang salah satu pintu kaca sehingga pecah berantakan.

Pihak rumah sakit bantah mengcovidkan

Khairil menjelaskan, alasan yang membuat keluarga pasien marah.

Hal itu lantaran tudingan yang beredar, bahwa RSUD Nunukan telah mengcovidkan pasien.

Baca juga: Pria yang Diduga Berpakaian ASN di Bandar Lampung Mengamuk, Diduga Tak Sabar Tunggu Pesanan Bubur

Namun, Khairil pun membantah tudingan tersebut.

"Masalah hasil swab PCR positif atau negatif bukan keputusan dari rumah sakit."

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved