Virus Corona
Setelah Puncak Bogor Jadi Sorotan Jokowi, Giliran Kemacetan di Kawasan Wisata Tawangmangu yang Viral
Presiden Jokowi beberapa waktu lalu menyoroti kemacetan di kawasan Puncak Bogor kini giliran Tawangmangu yang viral, bagaimana respon dan sikap Jokowi
Penulis:
Theresia Felisiani
"Dari pagi arus lalu lintas di Tawangmangu padat, ramai, namun masih bisa dikendalikan," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Minggu (5/9/2021).
Satlanats Polres Karanganyar juga berkolaborasi dengan jajaran Polres Magetan, untuk mencoba mengurai kemacetan.
Dikarenakan, pengendara juga banyak yang datang dari wilayah Jawa Timur.
Menurut Sarwoko, menjelang sore hari, volume kendaraan mulai berkurang.
Baca juga: 2 Jambret HP di Cempaka Putih Tak Berdaya Dikeroyok Warga
Satlantas mengalihkan fokus mengurai kemacetan, dengan mengantisipasi kendaraan yang mengarah ke dalam kota Karanganyar
"Kita antisipasi di simpang-simpang dalam kota, apabila alami penumpukan, dilakukan penarikan aris yang mengarah ke dalam kota," pungkasnya.
Soroti Kemacetan di Puncak Bogor, Jokowi Pesan Masyarakat Jangan Lengah
Kementerian Keuangan menyatakan, kasus baru Covid-19 di Indonesia kelihatan sudah mengalami penurunan hingga di bawah 10.000 per hari.
Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku resah dengan munculnya beberapa kemacetan di kawasan wisata dan rekreasi.
"Presiden mengingatkan ini tidak untuk kemudian lengah. Kemarin hari Sabtu dan Minggu, katanya di (kawasan) Puncak terjadi kemacetan total dan lain-lain, kita khawatir," ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR, Senin (30/8/2021).
Karena itu, dia berharap agar masyarakat tetap bisa menjaga protokol kesehatan yakni di antaranya menggunakan masker dan menjaga jarak.
Sementara untuk vaksinasi, jika belum, Sri Mulyani meminta agar segera melakukannya demi melindungi diri sendiri dan orang lain.
"Pemerintah saat ini akan meningkatkan angka vaksinasi mencapai 2 juta per hari. Pasokan vaksin sudah kita dapatkan relatif cukup banyak," katanya.
Baca juga: Kabur ke Gang Buntu di Serpong Utara, Kawanan Jambret Dikepung Warga
Eks direktur pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, berakhirnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2 hingga 4 juga bergantung terhadap penurunan kasus Covid-19.
"Mobilitas kita turun 17 persen, kalau Covid-19 merebak, itu dampaknya sangat dalam (terhadap ekonomi)," ujarnya.