Selasa, 9 September 2025

Kisah Satu Keluarga di Jember Tinggal di Poskamling, Tidur Beralas Kardus dan Berdinding Kain Bekas

Meski dari kelompok warga miskin, Soleh mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Editor: Hasanudin Aco
Kompas.com/Bagus Supriadi
Poskamling yang menjadi tempat tinggal dua anak di Jember karena tidak memiliki rumah (Kompas.com/Bagus Supriadi) 

Dari tetangganya itu, dia bisa mendapatkan aliran listrik.

Untuk makan, dia memasak memakai tungku di pekarangan depan Poskamling.

"Kalau waktu hujan ya beli. Kadang anak-anak ya dikasih tetangga," imbuhnya.

Sementara untuk mandi, dia dan anak-anaknya mandi di sebuah pemandian yang airnya dialirkan dari sebuah tempat usaha di dekatnya.

Kadang kala, mereka terpaksa mandi di sungai.

Meski dari kelompok warga miskin, Soleh mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Sebelum kembali dan menetap di Kabupaten Jember, Soleh sempat bekerja di Bali sebagai kuli bangunan.

Kini setelah istrinya meninggal dunia, dia menetap di Kabupaten Jember untuk mengasuh dua orang anaknya.

Sehari-hari, dia bekerja serabutan.

Jika ada pekerjaan di bangunan, dia bisa menjadi kuli.

Jika tidak ada pekerjaan, dia membuat layang-layang untuk dijual.

Nomaden sejak istrinya meninggal

Solehuddin lahir di Desa Sempolan Kecamatan Silo.

Orangtuanya sudah meninggal, begitu pula rumah orangtuanya juga sudah tak ada.

Saat istrinya masih hidup, keluarganya tinggal di rumah milik orang lain yang kebetulan tidak terpakai.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan