Kamis, 11 September 2025

Kisah Satu Keluarga di Jember Tinggal di Poskamling, Tidur Beralas Kardus dan Berdinding Kain Bekas

Meski dari kelompok warga miskin, Soleh mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Editor: Hasanudin Aco
Kompas.com/Bagus Supriadi
Poskamling yang menjadi tempat tinggal dua anak di Jember karena tidak memiliki rumah (Kompas.com/Bagus Supriadi) 

Mereka hanya diminta membersihkan rumah itu.

“Dulu sempat tinggal di Kecamatan Pakusari bersama istri, ada rumah milik orang tidak dipakai,” tutur dia.

Setelah istrinya meninggal dunia karena kecelakaan, Solehuddin tak bisa maksimal membersihkan rumah sehingga harus berpindah.

“Saya harus bekerja cari uang, jadi akhirnya pindah,” jelas pria berusia 32 tahun itu.

Tinggal di emperan toko hingga poskamling

Solehuddin dan dua anaknya pernah tinggal di tempat indekos, namun harus tinggal nomaden karena tidak punya uang.

Dia juga sudah tidak bisa tinggal di rumah mertua karena sudah dipakai keluarga lain.

“Kadang tinggal di emperan toko, rumah orang, pindah-pindah,” ucap dia.

Lalu, pada tahun 2020, dia sempat menumpang untuk tinggal di halaman rumah warga di Kelurahan Baratan Kecamatan Patrang.

Karena rumah tersebut dibangun, dia lagi-lagi terpaksa harus pindah.

Hingga akhirnya dia menemukan poskamling tak terpakai dan tinggal di sana bersama dua putri kecilnya.

Anaknya putus sekolah

Dengan kondisi serba tidak pasti, kedua anaknya terpaksa putus sekolah.

Padahal sebenarnya anak-anaknya sempat bersekolah saat tinggal di Pakusari.

”Apalagi sekarang daring, sudah lama tidak belajar,” tutur dia.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan