Kamis, 14 Agustus 2025

Kisah Solehuddin Bersama Anak-anaknya Tinggal Nomaden: dari Emperen Toko hingga di Pos Kamling

Di dalam Poskamling tak ada kasur empuk, yang ada hanya tumpukan baju, makanan ringan maupun beras.

Editor: Erik S
Kompas.com/Bagus Supriadi
Poskamling yang menjadi tempat tinggal dua anak di Jember karena tidak memiliki rumah 

“Dulu sempat tinggal di Kecamatan Pakusari bersama istri, ada rumah milik orang tidak dipakai,” tutur dia.

Solehuddin bersama istrinya diminta tinggal dan membersihkan tempat tersebut.

Tetapi ketika sang istri meninggal dunia, dia tak bisa lagi tinggal di tempat tersebut karena tidak maksimal merawat rumah milik orang lain itu.

“Saya harus bekerja cari uang, jadi akhirnya pindah,” jelas pria berusia 32 tahun itu.

Hidup nomaden

Solehuddin sempat menyewa tempat indekos.

Namun karena sudah tidak memiliki uang, dia hidup secara nomaden bersama anaknya.

Baca juga: Pemuda di Jember Tega Rudapaksa Bocah 13 Tahun, Ketahuan saat Korban Cuci Celana Dalam Sendiri

“Kadang tinggal di emperan toko, rumah orang, pindah-pindah,” ucap dia.

Dia mengaku, rumah mertuanya juga ditempati oleh keluarganya sendiri.

Sudah tak bisa menampung dirinya, akhirnya Solehuddin memilih untuk tidak tinggal di sana.

Tinggal di Poskamling

Lalu, pada tahun 2020 lalu, dia juga menumpang tinggal di halaman rumah warga di Kelurahan Baratan Kecamatan Patrang.

Namun karena rumah tersebut dibangun, dia lagi-lagi terpaksa harus pindah.

“Kebetulan ada Poskamling, akhirnya tinggal di sini,” jelas dia.

Solehuddin mengaku sudah setahun tinggal di tempat itu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan