Selasa, 2 September 2025

Kronologi Pemulung di Majalengka Dianiaya Warga Karena Menemukan Tas di Bawah Pohon Petai

Awalnya Caslam tidak mengaku menemukan tas tersebut karena takut dituduh mencuri hingga ia mendapat bogem mentah

Editor: Erik S
Istimewa via Tribun Jabar
Sosok kakek Caslam (65) viral di media sosial. Beredar video warga Majalengka itu dituduh mencuri dan dipukul beberapa kali oleh warga. 

TRIBUNNEWS.COM, MAJALENGKA - Caslam (65), pemulung di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat menjadi korban pemukulan warga.

Peristiwa nahas tersebut terjadi ketika Caslam menemukan sebuah tas di bawah pohon petai. Ternyata tas tersebut milik seorang pedagang yang ketinggalan.

Awalnya Caslam tidak mengaku menemukan tas tersebut karena takut dituduh mencuri hingga ia mendapat bogem mentah berulang kali.

Peristiwa tersebut terjadi di Desa Cibogor, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka.

Pria yang bekerja sebagai pemulung itu dituduh mencuri dompet yang terjatuh itu mengaku dianiaya oleh warga sekitar.

Baca juga: Donasi untuk Pemulung yang Dianiaya Warga di Majalengka Terkumpul Rp 20 Juta

Meski begitu Caslam tidak mengetahui siapa saja orang-orang yang memukulinya.

Bahkan Caslam mengalami penglihatan gelap setelah dijambak dari belakang.
Ia tidak bisa melawan karena kewalahan menerima pukulan.

Caslam hanya bisa pasrah saat badannya dihujani pukulan.

"Di kebun bambu saya ditendang ininya (bagian belakang badan), kalau di rumah di balai desa dipukul sana sini, dijambak sampai meuni poek (penglihatan gelap). Di jalan enggak tahu dipukulin siapa," ujarnya, dikutip dari video YouTube Pratiwi Noviyanthi, Jumat (29/10/2021).

Sebelumnya kakek Caslam viral setelah videonya dipukuli warga hingga tersungkur karena dituduh mencuri.

Baca juga: Pedagang Sayur di Medan Dianiaya Preman Pakai Sajam, Korban Malah Jadi Tersangka, Ini Kronologinya

Ia mendapat simpati dari netizen di media sosial.
Menurutnya, ia tidak mengetahui dompet tersebut berisi uang.

Sosok Caslam dan Kronologi Dituduh Mencuri

Dalam video, terlihat sejumlah warga mengelilingi Caslam yang tengah duduk tak berdaya.

Ia dibentak, kemudian didorong, lalu dipukul di bagian kepalanya sampai tersungkur.

Baca juga: Propam Tak Akan Sanksi Brigadir SL karena Sebar Video Penganiayaan AKBP SA, Ini Fokus Polda Kaltara

Sosok yang mendorong dan memukul kakek tersebut adalah beberapa orang yang berbeda.

Caslam adalah warga Desa Cicadas, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka.

Sehari-hari ia bekerja menjadi seorang pemulung. Biasanya, Caslam kerap mendatangi Desa Cibogor.

Demi mencari nafkah dari barang-barang bekas atau tak terpakai, Caslam biasa membawa gerobak rongsokan yang digowes.

Nasib nahas menimpa Caslam, ia dituduh mencuri tas berisi uang sebesar Rp 1,5 juta dan surat-surat berharga seperti SIM dan STNK.

Tas itu adalah milik Toto Sukarto (53), pedagang sayur keliling menggunakan motor.

Kepala Desa Cibogor, Ricky Harry Abriyanto mengatakan, peristiwa dalam video viral itu memang terjadi di daerahnya.

Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (24/10/2021). Ketika itu, Toto kehilangan tasnya saat beristirahat di warung, lalu ia mengambil petai cina di dekat warung tersebut.

Ricky mengatakan, di daerahnya petai cina bisa dikatakan sudah milik umum. Jadi, setiap orang bisa mengambilnya.

"Pak Toto ini pedagang, nah di sela-sela dagang, dia istirahat, ngopi dulu di warung.

"Di dekat warung itu ada pohon petai cina, terus dia ambil. Karena di sini mah, petai teh udah bisa dikatakan milik umum, apalagi ini pinggir jalan," ujar Ricky kepada TribunJabar.id di rumahnya, Kamis (28/10/2021).

Toto menaruh tasnya di bawah pohon ketika dirinya mengambil petai tiu.
Selesai mengambil petai, ia lupa membawa tasnya dan malah langsung pergi ke warung lanjut meminum kopi.

Baca juga: Pemerintah Pusat dan Daerah Diminta Cegah Intervensi Lembaga Donor Asing

Setelah beberapa saat ia tersadar dan kembali lagi ke bawah pohon tempat dirinya sebelumnya menyimpan tasnya.

"Setelah ingat, dia balik lagi ke pohon petai, ternyata tasnya sudah nggak ada. Saat dia ambil petai, di sana ada Pak Caslam, dan Pak Caslam ini pergi saat Pak Toto di warung," katanya.

Toto pun menduga Caslam mengetahui keberadaan tasnya. Ia langsung mencari keberadaan kakek pemulung tersebut.

"Akhirnya dia mendatangi gerobak Pak Caslam. Karena Pak Caslam ini biasa bawa gerobak rongsokan yang digowes. Tidak lama kemudian, Pak Caslam datang," kata Ricky.

Ketika ditanya mengenai tas oleh Toto, Caslam awalnya mengaku tak mengambilnya.
Hingga akhirnya warga lain mendatangi Toto dan Caslam.

"Pak Caslam akhirnya ngaku, tapi dengan syarat warga suruh bubar. Dia (Caslam) bilang tasnya disimpan di pekarangan rumah warga, masih di Desa Cibogor. Setelah itu, dia diminta mengambil tas itu.

"Tapi (setelah pergi) udah lama nggak datang-datang. Dia ngaku tasnya ditaruh di Blok Selasa. Nah, gerobak itu ditaruh di Blok Minggu, jaraknya sangat dekat," katanya.

Selanjutnya, Caslam tak kunjung datang. Sampai akhirnya warga berinisiatif mencari kakek pemulung tersebut.

Perangkat desa yang baru pulang dari rapat di Majalengka Kota juga ikut mencari.

Ketika itu, salah seorang perangkat desa mendapati Caslam. Saat dipanggil, Caslam menunjukkan gerak-gerik tak biasa.

"Kaya mau lari gitu. Akhirnya dibawa lah ke Balai Desa. Nah, di Balai Desa, dia sempat tidak ngaku, padahal tadi sudah ngaku. Setelah didesak akhirnya dia ngaku," ujarnya.

Ricky mengatakan, saat itu memang ada pemukulan. Menurutnya, kemungkinan warga kesal karena akhir-akhir ini banyak warga yang mengaku kehilangan barang.

"Kan nggak ada luka berati di bagian muka Pak Caslam. Terus setelah itu, dia juga masih bisa ketawa-ketawa. Itu, setelah dari luar, seperti di video itu.

"(Kemudian) dia dibawa masuk ke Balai Desa, biar lebih aman. Nah di dalam ini, dia sudah bisa senyum-senyum dan yang melakukan pemukulan itu bukan dari perangkat desa," kata Ricky.

Peristiwa itu berakhir damai. Ricky mengatakan, beberapa pihak yang berseteru sudah melakukan penandatanganan di atas materai.

Pihak Desa Cicadas juga turut diundang dalam pertemuan tersebut. Desa Cicadas adalah tempat tinggal Caslam.

"Jadi sudah clear, sudah ada kekeluargaan dan Pak Caslam juga tampak baik-baik aja."

"Sekarang kondisi di sini yang normal, warga tetap beraktivitas. Pak Toto Alhamdulillah sudah dagang lagi. Dia dagang sayuran pakai motor, keliling gitu," katanya.

Caslam sendiri sudah buka suara terkait ia dituding mencuri tas. Ia menyebut, sebenarnya hanya menemukan tas, bukan mencurinya.

"Jadi saya tuh sebenarnya menemukan tas, tapi disangka mencuri," ujar Caslam saat ditemui Tribunjabar.id, Kamis (28/10/2021).

Saat itu, Caslam enggan mengakui ia menyimpan tas karena takut dipukuli warga.
Ia mengaku menyimpan tas itu karena takut kena air dan basah.

Caslam mengatakan, jika ada orang yang merasa kehilangan, ia akan memberikan tas itu.

"Saya ketemu Pak Toto, saya bilang, tasnya mah ada, tapi Pak Toto jangan macam-macam, takut saya dipukulin warga," katanya.

Caslam berujar, ia belum melapor ke polisi terkait tindakan warga yang memukulnya.

"Tapi keluarga saya tidak terima dengan mereka," katanya. (Tribun Jabar)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan