Viral Kisah Kakek Muslim di Minahasa Sumbangkan Tanah ke Gereja, Tak Bedakan Keyakinan untuk Berbagi
Kisah seorang kakek Muslim di Minahasa yang sumbangkan tanahnya ke gereja viral di media sosial.
Penulis:
Nanda Lusiana Saputri
Editor:
Daryono
Sementara dalam unggah Welly Pudihang mengatakan, di Desa Arahan dan Desa Rap-Rap, Robo Lahma lebih familiar dikenal dengan nama Pa Ade Robo.
"Dari bahasa tubuhnya terpancar kerendahan hati," kata Welly dalam ungggahannya.
Saat memberikan surat tanah, kata Welly, Pa Ade Robo menyampaikan sepenggal kalimat kepadanya yang sangat menyentuh hati.
"Pendeta, napa kita so tanda tangan surat hibah kita pe tanah for gereja basar (Pendeta, ini saya sudah tanda tangan surat hibah tanah saya untuk gereja besar). Orang Muslim di Arakan menyebut GMIM Efrata Rap-Rap adalah Gereja Besar.
Sungguh suatu prinsip hidup yang sangat luar biasa di saat manusia di jagad ini terpolarisasi dengan gaya hidup "Sapa Ngana Sapa Kita".
Apa jadinya dengan dunia kita ini, sekiranya semua orang menerapkan teori Darwin, bahwa hanya yang "Kuat" dan yang "Licik" bukan yang "Benar" yang mampu Survive.
Dan betapa luluh-lantak dunia ini sekiranya seperti kata Nietzhe, "Mereka yang kecil dan lemah mesti rela jadi makanan yang besar dan kuat, sebab begitulah ketentuan Hukum Kehidupan," tulis Welly dalam unggahannya.
Welly mengatakan, bahwa Pa Ade Robo telah mengajarkan untuk belajar menjadi "manusia sesungguhnya'.
"Kerendahan hatinya membuktikan ia sangat mencintai sesama manusia. Pa Ade Robo adalah seorang Muslim taat namun dibalik ketaataannya ia sangat mengenal ajaran Kristus, "Kasihilah Sesamamu Manusia, maklum Pa Ade Robo hidup di lingkaran keluarga Kristiani," jelasnya.
Baca juga: Kisah Holil Selamat dari Erupsi Gunung Semeru, Ternaknya Masih Hidup tapi Rumah Hancur Tak Tersisa
Tak bedakan keyakinan untuk berbagi
Iswhati Lahma (34), salah satu anak dari kakek Robo Lahma mengaku bangga dengan yang dilakukan ayahnya.
Menurut dia, ayahnya bisa menjadi contoh bagi orang lain.
"Saya merasa bangga, karena bapak saya melakukan hal yang patut dicontohi banyak orang, tidak membedakan keyakinan mana pun untuk berbagi," katanya lewat pesan singkat kepada Kompas.com, Minggu (5/12/2021).
Dikatakan Iswhati, meski hanya seorang petani, tapi ayahnya suka memberi kepada orang lain.
"Beliau orang yang bijaksana, sering berbagi dengan sesama dan baik terhadap semua orang," terangnya.
Baca juga: Kisah Cinta Mahasiswi Mojokerto dan Oknum Polisi, 2 Kali Hamil & Aborsi hingga Berujung Tewasnya NW
Baca juga: Kisah Warga Lumajang Selamat dari Erupsi Gunung Semeru, Tak Ada Tanda-tanda, Rasanya Seperti Kiamat