Sabtu, 23 Agustus 2025

Penjelasan Lengkap RSSA Malang Terkait Warga Alami Gangguan Penglihatan Usai Vaksinasi AstraZeneca

Hasil diagnosis dan evaluasi selama perawatan, diketahui warga Jalan itu mengidap Neuritis Optik

Editor: Eko Sutriyanto
Kukuh Kurniawan/TribunJatim.com
Dokter perawat Joko Santoso dr Wino Vrieda Vierlia (kiri) didampingi ahli saraf dr Rodhiyan Rakhmatiar (dua kiri), manajemen RSSA Malang dr Widodo Mardi Santoso (tengah), dan Kadinkes Kota Malang dr Husnul Muarif (dua kanan), serta Pokja KIPI Kota Malang dr Ariani (kanan) saat membeberkan hasil diagnosis kejadian kebutaan yang dialami Joko di depan Aula Majapahit RSSA Malang, Selasa (7/12/2021) pagi. 

Laporan Wartawan Surya Malang Kukuh Kurniawan

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Temuan seorang warga didianogsa mengalami gangguan penglihatan usai vaksinasi AstraZeneca memasuki babak baru.

Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang membeberkan hasil diagnosis kejadian gangguan penglihatan yang dialami Joko Santoso (38), warga Burung Gereja, Kelurahan Arjowinangun, Kedungkandang.

Hasil diagnosis dan evaluasi selama perawatan, diketahui warga Jalan itu mengidap Neuritis Optik.

Pihak dokter juga sudah mendiagnosis terkait dampak Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) vaksin AstraZeneca (AZ).

"Dari hasil pemeriksaan kondisi pasien berinisial JS, kami tidak menemukan adanya pembekuan pembuluh darah.

Karena dari yang kita ketahui bersama, KIPI dari vaksin AZ ini yang paling parah adanya pembekuan di pembuluh darah," ujar dr Rodhiyan Rakhmatiar, dokter spesialis saraf RSSA Malang.

Baca juga: Studi di Inggris: AstraZeneca atau Pfizer Dicampur Moderna akan Beri Kekebalan yang Lebih Baik

Dirinya juga mengungkapkan, bahwa dalam diagnosis menggunakan MRI (Magnetic Resonance Imaging), juga tidak ditemukan adanya bukti atas pembekuan pembuluh darah.

"Dalam diagnosis itu, memang kami fokus untuk mengarah ke bukti-bukti adanya dampak dari vaksinasi.

Dan hingga saat ini dari hasil diagnosis, tidak cukup bukti untuk menyampaikan adanya keterkaitan kondisi pasien dengan KIPI AZ," jelasnya.

Dokter spesialis mata yang menangani pasien Joko, dr Wino Vrieda Vierlia mengungkapkan, saat ini kondisi penglihatan sudah jauh lebih baik dari saat kali pertama melaporkan kejadian yang dialaminya itu.

"Beliau ini mengidap Neuritis Optik sehingga kami memberikan terapi dan obat-obatan untuk mengurangi dampak dari kejadian tersebut," jelasnya.

Dirinya mengungkapkan, adanya dampak KIPI yang menyebabkan kebutaan belum bisa dibuktikan secara medis.

Termasuk kejadian yang dialami pasien Joko, apalagi kondisinya terbukti bahwa saraf yang ada di organ penglihatannya mengalami inflamasi (peradangan).

"Dari hasil diagnosis itu, kami memberikan penanganan medis sesuai kondisi yang dialami beliau. Dan hingga saat ini, kondisi penglihatannya sudah membaik hingga lebih dari 90 persen, dan akan terus menjalani perawatan hingga tiga bulan ke depan," terangnya.

Baca juga: Pengembang Vaksin Oxford-AstraZeneca Peringatkan Kemungkinan Pandemi di Masa Depan Lebih Mematikan

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan