Sabtu, 6 September 2025

Liputan Khusus

Cuaca dan Permintaan di Hari Natal dan Tahu Baru Picu Kenaikan Harga Telur dan Daging

Cuaca buruk dan permintaan barang menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru memicu harga sembako naik.

Editor: cecep burdansyah
Tribunnews/Irwan Rismawan
Pedagang menata tumpukan cabai di Pasar Senen, Jakarta Pusat. Harga cabai terus melonjak tinggi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.(Tribunnews/Irwan Rismawan 

"Selain itu, beberapa waktu terakhir ini produksi telur ayam juga menurun ditambah dengan harga pakan ayam yang meningkat," ucapnya.

Bahkan, faktor cuaca yang kurang baik juga membuat jalur distribusi telur ayam tergganggu.

"Kami belum tahu sampai kapan harganya akan begini, karena belum ada jawaban dari pihak distributor," ujarnya.

Buruknya lagi, kata Asep pihaknya tidak bisa menjanjikan pengadaan operasi pasar ataupun bazar sembako murah.

"Di kondisi menjelang akhir tahun ini, dari bulognya belum menyanggupi, sedangkan kalau program pemerintah daerah sudah selesai dilakukan saat hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha," katanya.

Sementara Bupati Bangka Mulkan juga menegaskan bahwa cuaca ekstrem adalah salah satu faktor penyebab utama harga telur ayam menjadi naik.

"Telur kan sangat rentan pengirimannya, karena ketika gelombang sedang tinggi menyebabkan banyak telur yang menjadi rusak dan pecah," ujar Mulkan.

Oleh karena itu, wajar saja jika para distributor tidak ingin mengambil risiko untuk menyuplai telur ayam.

Selain itu, tingginya curah hujan yang terjadi akhir-akhir ini mempengaruhi kondisi kesehatan ayam peternak.

"Ayam ternak itu kan harus berada di suhu yang stabil dan cenderung panas, sementara saat ini cuaca kita cukup dingin sehingga produktivitas ayam petelur menjadi terpengaruhi,” ujar Mulkan. (u1/u2)

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan