Virus Corona
Seorang Murid SD di Ciamis Jabar Terpaksa Dipeluk Erat Kapolsek Karena Takut Disuntik Vaksin
Kegiatan vaksinasi di SDN 1 Tanjungjaya Selasa (11/1) menurut AKP Hj Iis Yeni merupakan hari kedua rangkaian vaksinasi anak di Kecamatan Rajadesa.
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, CIAMIS – Dari 280 anak yang akan divaksin di SDN 1 Tanjungjaya Rajadesa Ciamis, Selasa (11/1) pagi sampai siang ternyata tak semuanya mau disuntik vaksin Covid-19.
Malah ada yang berontak dan menangis-nangis tidak mau disuntik.
Setidaknya ada dua murid yang takut divaksin, seorang laki-laki dan seorang perempuan.
“Yang laki-laki sempat nangis dan sedikit berontak tidak mau divaksin. Takut disuntik katanya. Tapi setelah dipeluk, dia mulai tenang. Dan alhamdulillah akhirnya mau divaksin,” ujar Kapolsek Rajadesa, AKP Hj Iis Yeni Idaningsih kepada Tribun Selasa (11/1).
Juga ada seorang murid perempuan, nangis-nangis tidak mau disuntik.
“Kelihatan ia ketakutan. Kemudian saya dekati, saya peluk akhirnya mau disuntik. Waktu disuntik masih nangis. Tapi kemudian malah bilang: Makasih Bu Polwan,” katanya.
Baca juga: Vaksin Booster Covid-19 untuk Siapa Saja? Ini 5 Jenis Vaksin Booster yang Disetujui BPOM
Kegiatan vaksinasi di SDN 1 Tanjungjaya Selasa (11/1) menurut AKP Hj Iis Yeni merupakan hari kedua rangkaian vaksinasi anak di Kecamatan Rajadesa.
Total anak usai 6 tahun-11 tahun yang menjadi target vaksinasi di Rajadesa katanya sebanyak 3.108 orang baik yang duduk di SD maupun di TK/PAUD.
Iklan untuk Anda: Ulang tahun ke -110 mendirikan ROLEX - Diskon 90%
Advertisement by
Kegiatan hari pertama vaksinasi anak di Kecamatan Rajadesa, Senin (10/1) targetnya 1.725 anak dari 7 desa yang pelaksanaannya berlangsung di 18 SD.
Namun dari 1.725 orang target, yang berhasil divaksin (realisasi) hanya 978 anak.
Baca juga: Simak Kombinasi Vaksin Rekomendasi Pemerintah, Penerima Sinovac Dapat Gunakan Booster Pfizer
Pada hari pertama tersebut ada 747 anak yang tidak berhasil divaksin.
Kendala utamanya menurut Kapolsek Rajadesa, AKP Hj Iis Yeni Idaningsih lantaran adanya penolakan dari orangtua.
Juga ada yang tidak divaksin karena sakit sehingga hasilnya tidak optimal.
“Untuk anak yang tidak divaksin karena ada penolakan dari orangtua kami tidak akan memaksakannya,” ujar AKP Hj Iis Yeni.
Baca juga: MUI: Tersedianya Vaksin Halal Penting untuk Antisipasi Peningkatan Omicron
Sedangkan pelaksanaan vaksinasi hari kedua, Selasa (11/1) dengan target 1.399 anak di 4 desa dengan 17 SD sebagai lokasi pelaksanaan vaksinasi. Dan hasilnya belum direkap.