Selasa, 9 September 2025

Warga Wonogiri Jawa Tengah Meninggal Akibat Leptospirosis

Seorang warga Wonogiri, Jawa Tengah, meninggal dunia akibat akteri leptospira lewat air kencing tikus.

Editor: Erik S
dok Tribun Jogja
Grafis Leptospirosis Seorang warga Wonogiri Jawa Tengah meninggal dunia karena leptospirosis atau penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira lewat air kencing tikus. 

Selain melakukan PE, lingkungan sekitar tempat tinggal penderita leptospirosis juga dicek pengelolaan sanitasinya. Winarno menuturkan, kasus leptospirosis itu muncul saat musim penghujan kemarin.

Lebih lanjut, masyarakat harus mengenali gejala leptospirosis terlebih dahulu guna menghindari atau meminimalisir potensi kematian akibat virus tersebut.

"Biasanya demam, mata kuning. Gejala khas itu nyeri di betis. Kalau masyarakat memiliki gejala itu segera berobat ke dokter," ucapnya.

Dia menyarankan ketika memeriksakan diri supaya tidak bergonti-ganti dokter sehingga memudahkan dalam pemantauan selama proses pengobatan.

Di semua puskesmas yang ada di Kabupaten Karanganyar sudah disediakan obat untuk penyakit leptospirosis.

"Kebanyakan itu berasal dari tikus yang terinfeksi bakteri leptospira. Kalau pengelolaan sampah tidak baik, tikus terkadang masuk ke rumah dan kencing di mana-mana. Di lantai, di meja. Kalau itu terkena luka bisa berpotensi terinfeksi," terang Winarno.

Pecegahan Leptospirosis

Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan karena urin tikus yang terkena bakteri leptospira interrogans setelah masuk ke dalam tubuh manusia.

Penyebarannya bisa melalui urin tikus yang masuk ke dalam tubuh melalui luka, atau pun gigitan tikus.

Memasuki musim penghujan ini, bakteri leptospira banyak menyerang manusia, karena banyak lokasi yang lembab atau pun basah.

Baca juga: Waspada, 3 Penyakit Menyerang saat Banjir, Kenali Leptospirosis yang Disebabkan oleh Urine Tikus

Menurut dokter spesialis penyakit dalam RS UNS, Coana Sukmagautama, bakteri leptospirosis hanya bisa masuk ke dalam tubuh manusia jika ada media basah.

"Kalau musim kemarau, sangat jarang sekali penyebarannya, karena infeksi bakteri ini harus basah," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Selasa (4/2/2020).

Bakteri leptospirosis ini biasanya menyerang di lingkungan yang kumuh, seperti pasar, pekerja bangunan, petani dan lainnya.

Untuk mencegah bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh, Coana menyarankan kepada masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan.

"Prinsipnya hidup sehat saja, menjaga kebersihan lingkungan, dan pola makan yang teratur serta seimbang untuk mengembalikan sistem imun tubuh kita," jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan