Selasa, 2 September 2025

Viral Jasad Guru Ngaji Masih Utuh Setelah 17 Tahun Dimakamkan, Ini Kesaksian Penggali Kubur

Jasad seorang guru ngaji masih utuh meskipun sudah dikubur selama 17 tahun di Kampung Cikadu, Kecamatan Tanjungsiang, Subang, Jawa Barat.

Penulis: Adi Suhendi
Dwiki Maulana Vellayati/Tribun Jabar
Warga dan juga murid Ustaz Muhya bin Rudia mendatangi makam baru Ustaz Muhya di Kampung Cikadu, Desa Tanjungsiang, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang, Minggu (16/1/2022). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Dwiky Maulana Vellayati

TRIBUNNEWS.COM, SUBANG - Sebuah video yang menunjukkan peristiwa pemindahan jasad seseorang dari satu pemakaman mendadak viral di media sosial facebook.

Dalam video tersebut menunjukkan jasad yang sudah terkubur selama belasan tahun ternyata masih utuh ketika hendak dipindahkan.

Peristiwa tersebut diketahui terjadi di Kampung Cikadu, Kecamatan Tanjungsiang, Subang, Jawa Barat.

Diketahui jasad tersebut merupakan seorang guru ngaji serta ajengan bernama Ustaz Muhya bin Rudia.

Jasad sang ajengan diketahui sudah terkubur tersebut masih utuh, meski sudah terkubur selama 17 tahu.

Dalam video berdurasi 2 menit 50 detik yang diunggah akun Ahmad Faqot pada Jumat (14/1/2022) lalu mengungkap bila jasad sang ajengan masih utuh.

Baca juga: Viral Video Jasad Guru Ngaji di Subang Masih Utuh setelah 17 Tahun Dimakamkan

"Subhaanalloh, guru saya Ajengan Muhya bin Rudia sudah 17 tahun dikubur. Tubuhnya dicopot dan masih utuh. Di Kampung Cikadu Tanjungsiang Subang Selatan," tulis akun Facebook Ahmad Faqot dalam postingannya.

Saat dikonfirmasi, pengunggah video tersebut, Ahmad Faqot menerangkan, aktivitas dalam video tersebut banar merupakan aktivitas pemindahan jasad Kiai atau ajengan tersebut.

Baca juga: Jasad Tokoh Agama di Subang Tetap Utuh Setelah 17 Tahun Dimakamkan, Videonya Viral

"Betul, pemimdahan makam Ajengan (Ust) Muhya bin Rudia, warga Desa Tanjungsiang Kecamatan Tanjungsiang. Almarhum adalah guru ngaji saya. Saya tiga tahun belajar ngaji di Ajengan Muhya," kata Ahmad Faqot.

Dipindahkan karena dekat kandang ternak

Pemindahan makam Sang Ajengan merupakan inisiatif warga bersama keluarga.

Sebab katanya, tempatnya dinilai tidak layak, karena berdekatan dengan dengan kandang ternak domba milik warga sekitar.

Baca juga: Pembunuhan di Subang, Pengacara: Danu Seperti Jadi Incaran Polisi

"Karena itu warga berinisiatif memindahkan jasadnya ke lokasi makam yang lebih layak di kawasan Pasir Naan Kampung Cikadu. Di lokasi Pasir Naan itu, jasad guru saya dimakamkan lagi berdekatan dengan makam Mama Pasir Naan dan makam tokoh lainnya, di lokasi itu juga ada beberapa makam ahli tasawuf," katanya.

Kesaksian penggali kubur

Diketahui Ustaz Muhya bin Rudia wafat pada tahun 2004 silam.

Menurut penggali kubur, Ace Kosasih, dirinya melihat langsung jasad tersebut masih utuh saat akan dipindahkan.

"Waktu proses pengangkatan jasad dari Muhya bin Rudia saya melihat langsung, itu kondisinya benar-benar masih utuh," ucap Ace kepada TribunJabar.id, Minggu (16/1/2022).

Baca juga: Saksi Kasus Pembunuhan Subang Mengaku Mimpi Didatangi Korban, Ingin Sambangi TKP

Bahkan, kata ia, kondisi jasad guru ngaji tersebut tulang beserta kulitnya masih menyatu dan sama sekali tidak menimbulkan bau tak sedap.

Hanya saja jasad Ustadz Muhya bin Rudia memang sudah terlihat kering seperti jasad yang diawetkan.

"Biasanya kalau jasad yang sudah dikuburkan paling lama 5 bulan sudah membusuk, tapi kalau ini engga yang ada harum terus keliatannya kayak yang diawetkan karena mengering," katanya. (Tribunjabar.id/ Dwiky Maulana Vellayati)

Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Cerita Penggali Kubur saat Pindahkan Jasad Guru Ngaji di Subang yang Masih Utuh, Tak Ada Bau

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan