Senin, 25 Agustus 2025

Erupsi Gunung Anak Krakatau

Gunung Anak Krakatau Erupsi, Aktivitas Vulkanik Meningkat dan Berpotensi Lontarkan Lava Pijar

Gunung Anak Krakatau erupsi, Sabtu (5/2/2022) pagi ini, aktivitas vulkanik meningkat & berpotensi bahaya lontarkan lava pijar & material piroklastik.

TRIBUNNEWS.COM - Gunung Anak Krakatau tercatat mengalami erupsi sejak Kamis (3/2/2022) sore dan Jumat (4/2/2022).

Erupsi kembali terjadi Sabtu (5/2/2022) pagi pukul 05.32 WIB.

Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1500 m di atas puncak.

Diketahui, Gunung Anak Krakatau memiliki ketinggian kurang lebih 1657 m di atas permukaan laut.

Dari erupsi tersebut, teramati munculnya asap berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal mengarah ke timur laut.

Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 58 mm dan durasi 282 detik.

Gunung Anak Krakatau, Sabtu (5/2/2022)
Gunung Anak Krakatau, Sabtu (5/2/2022) (Magma ESDM)

Letusan sebelumnya terjadi pukul 03.54 WIB pagi ini.

Pengamatan visual erupsi Gunung Anak Krakatau tidak teramati.

Erupsi pertama hari ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 50 mm dan durasi 52 detik.

Masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah

Baca juga: UPDATE Gunung Api Status Level 3 Siaga: Gunung Merapi Alami 48 kali Gempa Guguran

Menurut keterangan Kepala PVMBG, Andiani, Gunung Anak Krakatau memiliki riwayat kegempaan selama 16 Januari-4 Februari 2022.

Gunung Anak Krakatau sering mengalami gempa-gempa vulkanik dan gempa permukaan, yang mengindikasikan adanya intrusi magma dari bawah ke permukaan secara bertahap.

Andiani mengatakan peningkatan intrusi magmatik kemungkinan mulai terjadi sejak 20 Desember 2021, yang diindikasikan dengan adanya gempa vulkanik dalam dan vulkanik dangkal dalam jumlah yang cukup signifikan.

Ia menerangkan pada Tribunnews, gempa tersebut sering terjadi seiring dengan energi aktivitas vulkanik yang dicerminkan dari nilai RSAM (real-time seismic amplitude measurement) serta pola ungkitan dari pengukuran tiltmeter.

Pengamatan tersebut menunjukkan pola fluktuasi dengan kecenderungan relatif meningkat pada periode Januari-Februari 2022, yang disebabkan perubahan tekanan di permukaan yang berasosiasi dengan pergerakan fluida magma ke permukaan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan