Kamis, 11 September 2025

Virus Corona

Ada Penumpang Pesawat Positif Covid-19, Satgas Provinsi Kalbar Bersurat ke Maskapai

Harrison mengingatkan bagi seluruh penumpang pesawat untuk benar-benar memakai masker dan tidak makan dan minum di dalam pesawat.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Pontianak/Anggita Putri
Wakil Satgas Provinsi Kalbar, Harisson saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (2/2/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Satgas Covid-19 Provinsi Kalimantan Barat menemukan hasil swab acak PCR terhadap penumpang yang masuk melalui Bandara Supadio Pontianak positif Covid-19 dengan CT 15 dan 20.

Satgas Covid-19 akhirnya mengirimkan surat kepada maskapai yang bersangkutan agar lebih berhati-hati dalam menerapkan protokol kesehatan.

Wakil Satgas Covid-19 Provinsi Kalimantan Barat, Harisson mengatakan adanya kasus dengan CT rendah, namun hasil antigen negatif sehingga penumpang yang bersangkutan bisa terbang.

Karena itu, Satgas Provinsi mengingatkan kembali kepada maskapai bahwa di antara penumpang yang terbang ada yang positif.

"Maka untuk itu maskapai harus berhati-hati melakukan prokes. Mereka harus rutin melakukan disinfektan sebelum dan sesudah penumpang turun," ujar Harisson, Minggu (6/2/2022).

Selain itu, diingatkan juga bagi seluruh penumpang untuk benar-benar memakai masker dan tidak makan dan minum di pesawat, karena saat makan dan minum harus membuka masker.

"Jadi kita sudah ingatkan melalui surat Satgas Provinsi Kalbar dan Dishub Provinsi. Selain itu kita juga sudah berkirim surat ke Kemenkes agar melakukan evaluasi bagi Laboratorium yang bekerjasama dengan Aplikasi Peduli Lindungi," tegasnya.

Baca juga: Pasien Covid yang Isolasi di Hotel Yasmin Kabupaten Tangerang Sudah Over Kapasitas, Capai 120 Persen

Sebab menurutnya jika laboratorium abal-abal hasil testnya dengan CT dibawah 20, itu berarti mutu laboratoriumnya tidak bagus dan patut dipertanyakan.

"emenkes harus mengingatkan seluruh Lab untuk dilakukan uji mutu. Jadi memang untuk sekarang tidak ada istilah surat palsu karena semua sudah masuk dalam Aplikasi Peduli Lindungi. Penumpang tidak lagi perlu print surat, tinggal cek in menunjukkan surat lewat Aplikasi Peduli Lindungi," jelasnya.

Apa Itu CT Value

Reverse transcription-Polymerase Chain Reaction atau RT-PCR adalah metode pengujian Covid-19 yang hingga saat ini diyakini paling valid dan akurat.

Tes ini menguji sampel lendir yang diambil dari hidung maupun tenggorok pasien di laboratorium.

Selain keterangan positif atau negatif Covid-19, hasil pengujian ini juga akan memunculkan angka CT atau Cycle Threshold yang konon memiliki makna tersendiri, atas infeksi virus corona yang terjadi pada seseorang.
Di media sosial, banyak unggahan yang memuat informasi terkait makna di balik angka CT ini.

Misalnya, yang diunggah akun Instagram @alatkesehatanid_official.

Ahli patologi klinis dari RSA UNS Surakarta, dr Tonang Dwi Ardyanto Ph.D, menjelaskan, angka CT merupakan salah satu indikator yang digunakan dokter untuk mengetahui bagaimana kondisi seorang pasien Covid-19.

"CT value menunjukkan estimasi jumlah virus di dalam sampel. Kalau cara ambil sampelnya tepat, berarti juga menggambarkan jumlah virus di tempat dilakukannya swab," kata Tonang seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (26/6/2021).

Akan tetapi, jumlah virus yang terdeteksi itu tidak selalu berbanding lurus dengan derajat kesakitan yang diderita seseorang.

"Jumlah virus dalam tempat swab tidak selalu sesuai dengan derajat gejala atau penyakit covid-nya. Ada yang CT value rendah, jumlah virus tinggi, tapi gejalanya ringan. Sebaliknya, ada yang CT value relatif tinggi, jumlah virus diduga rendah, tapi gejalanya justru lebih berat," ungkap Tonang.

"Maka nilai CT value saja, tidak bisa dijadikan patokan," lanjut dia.

Oleh karena itu, angka CT yang dicantumkan pada hasil tes PCR tidak bisa dibaca sebagai suatu parameter tunggal untuk mengetahui kondisi keseluruhan pasien.

Tonang menyebutkan, informasi nilai CT ini hanya akan digunakan oleh dokter yang merawat sebagai informasi tambahan untuk membuat keputusan terkait kondisi pasien dan penanganan seperti apa yang selanjutnya harus diberikan.

Baca juga: Kesaksian Sopir Mobil Jenazah dan Penghuni Wisma Atlet di Tengah Ledakan Covid-19

Terkait tafsiran angka CT seperti yang tersebar di media sosial, Tonang menyatakan tidak sepenuhnya benar.
"Tidak (benar). Pasien itu sosok tubuh lengkap. Bukan sekadar angka CT value. Maka penilaian terhadap kondisi pasien harus komprehensif," ujar dia.

Sementara itu, terkait kemampuan tes PCR dalam menemukan virus hidup atau sudah mati (fragmen/bangkai), Tonang mengatakan, perlu uji lebih lanjut.

"PCR itu menemukan tubuh virus. Soal apakah masih hidup atau mati, diketahui dari kultur. Untuk kultur butuh laboratorium canggih, aman, alat lengkap, dan waktu relatif lama. Tidak mungkin banyak pasien harus semua menjalani kultur," kata Tonang.

Hasil uji yang panjang itu juga masih perlu dianalisis untuk kemudian disimpulkan.

Tonang meminta agar semua pihak lebih baik menerapkan prinsip yang paling aman, yakni memberlakukan hasil PCR, berapa pun nilai CT-nya, sebagai suatu kondisi di mana virus masih ada, masih bisa menular, dan perlu untuk diwaspadai.

"Itu langkah yang rasional dan waspada. Jangan ambil risiko dan spekulasi tanpa keputusan dari ahlinya," ujar Tonang.

Jika ada pasien dengan hasil PCR masih positif tetapi pihak rumah sakit atau fasilitas kesehatan sudah memulangkannya, Tonang menekankan, keputusan itu merupakan hasil analisis menyeluruh yang sudah dilakukan oleh pihak dokter penanggung jawab terhadap pasien yang bersangkutan.

"Itu hasil analisis, informasi lengkap, data tersusun, baru diputuskan. Bila kondisi klinis sudah membaik, tapi PCR kok belum kunjung negatif, maka dapat dipertimbangkan memulangkan pasien walau hasil PCR masih positif," jelas dia.

Ada beberapa pertimbangan alasan, misalnya, dengan dipulangkan, ada di rumah, dekat dengan keluarga, justru lebih mendukung proses penyembuhan.

Dengan catatan, pasien tersebut tetap harus melakukan isolasi mandiri sepulang dari RS. Jadi, sifat kooperatif dari pasien dan keluarga sangat dibutuhkan. (Tribunpontianak) (Kompas.com/Luthfia Ayu Azanella)

Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Ditemukan Penumpang Pesawat dengan CT 15, Satgas Provinsi Kirim Surat ke Maskapai untuk Ketat Prokes dan artikel yang telah tayang di Kompas.com dengan judul Memahami Arti di Balik Nilai CT Hasil Tes RT-PCR untuk Covid-19

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan