Minyak Goreng Curah
Modus Pre-Order Minyak Goreng Fiktif, Puluhan Ibu-ibu Jadi Korban, Kerugian Miliaran
Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 1,5 miliar, sementara IR, terduga pelaku, kini menghilang entah ke mana.
Editor:
cecep burdansyah
Royal
Berbeda dengan Iros, korban lainnya, Safitri Agustini, warga Rancaekek, mengaku terakhir berhasil berkomunikasi dengan IR pada 26 Januari lalu.
Saat itu, pelaku sudah ganti nomor. Setelah itu, pelaku tak bisa lagi dihubungi.
Safitri juga mengaku mempercayai pelaku karena biasanya pengiriman barangnya lancar.
"Saya awal ikut itu pada 13 Desember 2021, sistemnya pembayaran penuh. Sampai tujuh kali pesan, pengiriman barang lancar. Tetapi, pemesanan ke delapan, mandek," ujarnye melalui telepon.
Safitri mengaku tak pernah menyangka IR akan berbuat seperti itu.
"Saya itu teman dekatnya. Saya sampai jatuh sakit karena memikirkan kasus ini. Saya juga memikirkan bagaimana cara mengembalikam uang ke konsumen saya, karena saya kan sistemnya mengumpulkan uang konsumen lalu dikasihkan ke pelaku. Nah, sekarang konsumen saya enggak mau tahu minta uang balik," katanya.
"Pelaku ini padahal sosok yang baik banget. Orangnya baik, dengan teman royal dan enggak sayang untuk jajankan dan belikan apapun."
Hal serupa dikatakan S, warga Cibiru Hilir, yang juga menjadi korban. Ia juga mengaku kaget karena selama ini pelaku yang ia kenal adalah sosok yang baik.
"Enggak nyangka ya. Tapi ternyata dia bermuka dua. Padahal orangnya baik. Bahkan, yang tertipu pun sahabat-sahabat akrabnya hingga saudaranya. Kita tertipu oleh karakter baiknya. Jadi, enggak nyangka. Dia pinter mencari korban orang terdekat yang tahu dia," ujarnya.
Seperti yang lain, S juga mengaku, ia juga tergiur ikut membeli karena harganya yang murah.
"Saat itu dia menawarkan minyak murah Rp 29 ribuan. Saya tergiur dong hingga memesan sampai 500 karton minyak goreng dan lancar. Tetapi lalu dia enggak kirim-kirim lagi. Dia pun jadi sulit dihubungi," ujarnya.
Para korban yang tergabung dalam satu grup WhatsApp, menurut S, sempat beberapa kali mencari pelaku ke kediamannya.
"Tapi enggak ada titik terang," ujarnya.
Minyak-minyak yang ia pesan pada pelaku, ujar S, adalah minyak yang akan ia jual kembali.