Nyepi di Bali
Hewan Korban Disucikan, Mapepada di Denpasar, Buleleng, Klungkung, Tabanan Lancar
Rangkaian tawur ini dimulai Minggu (27/2) dengan prosesi melaspas tetangunan, ngingsah, dan mapepada.
Editor:
cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Pelaksanaan Tawur Kasanga di Denpasar mengambil tingkatan utama.
Tawur ini digelar di Lapangan Puputan Badung, Rabu (2/3). Rangkaian tawur ini dimulai Minggu (27/2) dengan prosesi melaspas tetangunan, ngingsah, dan mapepada.
“Hari ini (kemarin) digelar prosesi ngunggahang banten, nedunang pakuluh atau tirta, medatengan dan memben,” kata Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, IB Alit Surya Antara, Selasa (1/3).
Karena mengambil tingkatan utama, maka prosesi ini akan menggunakan kerbau, anak sapi atau godel, angsa, dan juga kucit butuan atau anak babi yang buah zakarnya belum dipotong.
Untuk rangkaian tawur ini dipuput oleh sarwa sadhaka dengan jumlah 8 orang sulinggih.
Sulinggih tersebut yakni Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa Putra Keniten dari Griya Sari Tegal Denpasar selaku pamuput karya, Ida Pedanda Jelantik Giri dari Griya Gunung Sari Peliatan Ubud selaku pamuput tawur.
Juga Ida Rsi Bhujangga Oka Widnyana dari Griya Yadnya Denpasar sebagai pamuput tawur, Ida Pandita Dukuh Acarya Dhaksa dari Griya Padukuhan Samiaga sebagai pamuput tawur, Ida Sri Empu Dharma Sunu dari Griya Sira Mpun Pande Denpasar sebagai pamuput tawur, Ida Pandhita Empu Nabe Dhaksa Mertha Yoga dari Griya Agung Beraban Denpasar sebagai pamuput tawur.
Ida Pedanda Putra Telaga dari Griya Telaga Gulingan Denpasar untuk muput mepepada, dan Ida Pedanda Istri Rai Pemecutan dari Griya Pemedilan Denpasar sebagai pemuput netegan beras.
Alit mengatakan, tawur ini dilaksanakan untuk penyucian bhuana alit dan bhuawana agung. Karena masih masa pandemi Covid-19, maka jumlah yang terlibat pun dibatasi. Masyarakat diminta melakukan persembahyangan di rumah masing-masing.
Selanjutnya untuk pembagian tirta tawur, dua orang perwakilan dari masing-masing desa adat akan mengambil ke lokasi tawur. Nantinya tirta tersebut akan dibagikan kepada masyarakat lewat desa adat masing-masing.
Di Buleleng, 17 hewan disucikan di Pura Desa Adat Buleleng, Selasa (1/3). Hewan-hewan itu akan dipersembahkan dalam upacara Tawur Kasanga Labuh Gentung Madya, yang akan dilaksanakan di Catus Pata Buleleng, serangkaian hari raya Nyepi tahun baru caka 1944.
Ketua Panitia Tawur Kesanga Labuh Gentuh Madya, Gede Pasek Sujendra mengatakan, hewan-hewan yang disucikan itu berupa ayam, bebek, angsa, kerbau, anak sapi, anjing, hingga babi.
Hewan-hewan itu disucikan dengan cara diperciki tirta atau air suci. Ritual yang biasa disebut dengan Upacara Mapepada ini dipuput oleh Ida Pandita Mpu Kayuan Ciwa Dharma dari Griya Celagi Manis Lingkungan Bakung, Desa/Kecamatan Sukasada, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Setelah disucikan, hewan-hewan itu akan disembelih, lalu digunakan sebagai sarana pecaruan dalam Upacara Tawur Kesanga Labuh Gentuh Madya yang dilaksanakan di Catus Pata Buleleng. Melalui upcara ini masyarakat memohon agar Ida Sang Hyang Widhi Wasa dapat menetralisir alam bawah, tengah dan atas atau yang disebut dengan bhur bwah swah.
Di Klungkung, ritual Mapepada Wewalungan digelar di Catus Pata Semarapura, Selasa. Ritual ini bertujuan menyucikan semua jenis wewalungan (hewan sarana upacara) yang akan dipergunakan dalam Upacara Tawur Agung Kasanga.