Jumat, 5 September 2025

Gunung Anak Krakatau Erupsi

UPDATE Gunung Anak Krakatau, 26 April 2022: 3 Kali Gempa Hembusan, 4 Kali Gempa Vulkanik Dangkal

UPDATE Gunung Anak Krakatau, 26 April 2022 pukul 06.00-12.00: 3 kali Gempa Hembusan, 4 kali Gempa Vulkanik Dangkal, 3 kali gempa Vulkanik Dalam, dll.

Editor: Nuryanti
magma.esdm.go.id
UPDATE Gunung Anak Krakatau, 26 April 2022 pukul 06.00-12.00: 3 kali Gempa Hembusan, 4 kali Gempa Vulkanik Dangkal, 3 kali gempa Vulkanik Dalam, dll. 

7. Senin, 18 APRIL 2022 pukul 15.58 WIB

8. Senin, 18 APRIL 2022 pukul 13.30 WIB

9. Senin, 18 APRIL 2022 pukul 12.46 WIB

10. Senin, 18 APRIL 2022 pukul 11.04 WIB

11. Senin, 18 APRIL 2022 pukul 07.14 WIB

Baca juga: Aktivitas Gunung Anak Krakatau Meningkat, BMKG: Masyarakat Jangan Terpancing Isu di Medsos

Pengamatan Instrumental

Kegempaan Gunung AnakKrakatau selama 1- 24 April 2022 ditandai dengan terekamnya beberapa jenis gempa, yaitu:

- 21 kali gempa Letusan
- 155 kali gempa Hembusan
- 14 kali Harmonik
- 121 kali gempa Low Frequency
- 17 kali gempa Vulkanik Dangkal
- 38 kali gempa Vulkanik Dalam
- Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5 - 55 mm (dominan 50mm)
- 2 kali gempa Tektonik Lokal
- 6 kali gempa Tektonik Jauh
- 1 gempa Terasa dengan skala I MMI.

Energi aktivitas vulkanik yang dicerminkan dari nilai RSAM (real-time seismic amplitude measurement) menunjukkan pola fluktuasi dengan kecenderungan meningkat tajam sejak 15 April 2022.

Pengukuran deformasi dengan menggunakan Tilmeter yang dipasang di Stasiun Tanjung menunjukkan fluktuasi komponen X (tangensial) dan Y (radial).

Inflasi pada tubuh G. Anak Krakatau teramati sejak tanggal 18 April 2022 dan sedikit mulai intens teramati sejak tanggal 22 April 2022

Potensi Bahaya

Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) menunjukan hampir seluruh tubuh Gunung Krakatau yang berdiameter ± 2 Km merupakan kawasan rawan bencana.

Berdasarkan data-data visual dan instrumental potensi bahaya dari aktivitas Gunung Anak Krakatau saat ini adalah lontaran material pijar dalam radius 2 km dari pusat erupsi namun kemungkinan lontaran akan menjangkau jarak yang lebih jauh.

Sedangkan sebaran abu vulkanik tergantung dari arah dan kecepatan angin dapat menjangkau kawasan yang lebih jauh.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan