FAKTA Siswi SD Disuruh Pulang saat Ujian, Baru Masuk Sekolah karena Tak Punya Seragam dan Ponsel
Seorang siswi Sekolah Dasar (SD) di Samarinda, Kalimantan Timur disuruh pulang oleh guru dari ruang kelas saat ujian pada Selasa (31/5/2022).
Penulis:
Nanda Lusiana Saputri
Editor:
Tiara Shelavie
Pada Senin (6/6/2022), Wali Kota Samarinda Andi Harun juga mengunjungi kediaman Musdalifah.
Dalam kunjungannya itu, dia menyebut kasus itu hanya salah paham.
"Tidak seperti yang ramai di medsos," terangnya.
Andi menjelaskan, niat guru tersebut adalah mendisiplinkan murid karena lama tak muncul.
"Karena memang pihak sekolah juga pernah mencari tahu anak itu, tapi informasinya terputus," jelasnya.
Sejak saat itu, sekolah tidak mengetahui keberadaannya.
Andi membantah murid tersebut diusir.
Dia hanya diminta guru pulang membawa orangtua/wali menghadap.
"Tapi diterjemahkan diusir. Tapi, ngapain juga guru itu minta dia pulang, harusnya biarkan saja dia ikut ujian," tambahnya.
Baca juga: Tukang Becak Naik Haji, Per Hari Menabung Rp20 Ribu selama 22 Tahun, Ini Kisahnya
Kajati Katim Batu Pakai Uang Pribadi
Setelah insiden itu ramai dibicarakan, Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur, Muhamad Sumartono memberikan santunan kepada Musdalifah.
Santunan itu berasal dari uang pribadi Kajati Kalimantan Timur, Deden Riki Hayatul Firman.
"Bantuan itu dari uang pribadi Kajati Kaltim sendiri," kata Sumartono dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Rabu (8/6/2022).
Tak hanya itu, Deden bahkan siap mendampingi persiapan Musdalifah untuk meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
"Jaksa Agung sekarang lebih humanis, sesuati yang baik harus diikuti."
"Yang kami lakukan bukan perintah, tapi mengikuti teladan yang baik," terangnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Chaerul Umam, Kompas.com/Zakarias Demon Daton)