Kamis, 9 Oktober 2025

Penembakan di Semarang

Selingkuhan Menjauh Saat Tahu Kopda Muslimin Punya Istri, Diduga Tak Terkait Rencana Pembunuhan

W, wanita selingkuhan Kopda Muslimin, kini berada dalam naungan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Editor: Willem Jonata
KOMPAS.com/Ist
Kopda Muslimin diduga sebagai dalang dibalik penembakan Rina Wulandari yang merupakan istrinya. Senin (25/7/2022) 

TRIBUNNEWS.COM - Wanita berinisial W disebut-sebut sebagai selingkuhan Kopda Muslimin, dalang rencana pembunuhan Rina Wulandari, istrinya sendiri.

W kini berada dalam naungan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Donny Sardo Lumbantoruan menuturkan selama ini W tinggal di Semarang.

"Selama ini dia W tinggal di Semarang," ujarnya saat dihubungi tribunjateng.com, Kamis (28/7/2022).

Kopda M dan W menjalin hubungan terlarang selama setahun.

Kopda Muslimin menyewakan rumah kos untuk W dan di sanalah mereka sering bertemu.

"Sebelum kejadian (penembakan Rina Wulandari) sering bertemu. Dia sering berkomunikasi bahkan berhubungan badan," lanjut Donny.

Namun pada kasus penembakan tersebut, Kata Donny, sang selingkuhan diduga tidak terkait.

Penembakan Rini Wulandari atas dasar kemauan Kopda Muslimin sendiri.

Baca juga: Meski Kopda Muslimin Meninggal, Proses Hukum pada 5 Eksekutor Penembak Rina Wulandari Tetap Berjalan

Sebab, W awalnya sama sekali tak tahu kalau Kopda M sudah punya istri. 

Setelah tahu, W bahkan menjauhi Kopda M.

"Awalnya dia tidak tahu kalau Kopda Muslimin telah punya istri. Begitu tahu dia sudah mulai menjauh. Tapi ini belum dikroscek karena Muslimin tewas," ujarnya.

Sebelumnya juga sempat disebutkan Kopda M mengajak W melarikan diri pasca penembakan Rina Wulandari. Namun W menolak.

Selama bersama Muslimin, sang selingkuhan bekerja menjual kartu perdana.

Inilah yang membuat Muslimin mudah berganti-ganti nomor ponsel.

"Ganti nomor ponsel agar Muslimin tidak ketahuan. Jadi dia sangat mudah sekali gonta-ganti nomor ponsel dan Muslimin punya  empat ponsel," imbuhnya.

Terkait kasus tersebut, ia mengatakan saat ini sedang memeriksa saksi-saksi yang belum diperiksa.

Lima tersangka kasus penembakan istri TNI yang diotaki Kopda Muslimin atau Kopda M di Semarang, Jawa Tengah.
Lima tersangka kasus penembakan istri TNI yang diotaki Kopda Muslimin atau Kopda M di Semarang, Jawa Tengah. (Tribunjateng.com/rahdyan trijoko pamungka)

Saksi tersebut diantaranya  korban dan keluarga Muslimin.

"Masih ada saksi yang belum diperiksa pada perkara tersebut," tandasnya.

Orangtua sebut Kopda Muslimin meninggal karena capek, bukan bunuh diri

Orangtua Kopda Muslimin meyakini anaknya meninggal bukan karena bunuh diri.

Mustakim, ayah Kopda Muslimin mengatakan anaknya meninggal karena capek.

Keterangan tersebut disampaikan Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki usai melayat ke rumah orangtua Kopda Muslimin, di Gang Ademayem RT 02 RW 01, Kelurahan Trompo, Kamis (28/7/2022).

Basuki yang datang usai azan Magrib, sempat masuk ke rumah Mustakim dan berbicara dengan tuan rumah.

Sekitar 30 menit, Basuki kemudian pamit pulang.

Seusai dilakukan autopsi, Kopda Muslimin tidak dimakamkan secara militer.
Seusai dilakukan autopsi, Kopda Muslimin tidak dimakamkan secara militer. (TribunJateng.com)

“Insya Allah, besok saya akan datang kembali untuk ikut tahlil,” kata Basuki.

Basuki mengatakan, dirinya sempat berbicara cukup panjang dengan Mustakim. Berdasarkan keterangan si ayah, Kopda Muslim datang ke rumah pukul 05.30 WIB.

Di hadapan orangtuanya, Muslimin mengaku khilaf atas perbuatannya dan sempat meminta maaf.

“Waktu itu, kata Mustakim, dirinya memaafkan semua kesalahan anaknya. Mustakim juga meminta kepada almarhum untuk menyerahkan diri,” tambah Basuki.

Setelah itu, jelas Basuki, almarhum masuk ke kamar. Ia muntah-muntah dan kemudian diketahui meninggal dunia.

Baca juga: Diminta Pekerjanya untuk Pulang karena Anak-Anak Membutuhkan, Kopda Muslimin : Aku Wis Nyerah Bul

Keluarga mengatakan, meninggalnya almarhum karena capek, dan tidak bunuh diri.

Tapi dari pihak keluarga, kata Basuki, menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib, dan menunggu hasil otopsi.

“Almarhum meninggal dunia, karena memang Tuhan sudah menghendaki,” jelas Basuki.

Sementara itu, hingga kini wartawan belum ada yang bisa wawancara dengan orangtua almarhum. Keluarga almarhum, lebih banyak berada di dalam rumah.

Sebelumya, Kopda Muslimin, diduga otak penembakan istri di Semarang ditemukan meninggal di rumah orangtuanya di Kendal, Kamis (28/7/2022). 

Dikabarkan Kopda M tewas usai menenggak racun. 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Profesi Wanita Idaman Lain Kopda Muslimin, Menolak Saat Diajak Melarikan Diri Pasca Penembakan

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved