Kronologi Suporter PSS Tri Fajar Firmansyah Meninggal, Kritis 8 Hari hingga Tangisan sang Ayah
Suporter BCS PSS Sleman Tri Fajar Firmansyah meninggal dunia setelah jalani perawatan selama delapan hari, luka berat di kepala akibat dianiaya
Penulis:
Siti Nurjannah Wulandari
Editor:
Garudea Prabawati
Raudi Akmal juga tak kuasa ketika ayah Fajar menyebut sang anak tidak mengerti apapun tentang tawuran namun berakhir menjadi korban.
"Ketika sang ayah menyampaikan “Ya Allah.. mas, anakku ki ra ngerti opo-opo mas kok malah keno ngeneki” (Anakku itu tidak tahu apa-apa mas, kok malah jadi seperti ini (meninggal)) hancur hatiku mendengarnya," cuit akun @raudiakmal pada 2 Agustus 2022.
Potret sang ayah menemani peti jenazah Tri Fajar Firmansyah juga viral di media sosial.

Baca juga: Sepak Bola Indonesia Kembali Berduka, Suporter PSS Sleman Tri Fajar Firmansyah Meninggal Dunia
2 Tersangka Diamankan
Masih dari TribunJogja.com, dua pelaku penganiayaan Tri Fajar Firmansyah berhasil diamankan selang satu hari aksi tersebut.
Kedua tersangka, masing-masing berinisial FDAP (26) warga Depok, Sleman dan AC (24) warga Piyungan, Bantul.
Motif Pengeroyokan
Setelah ditahan, pelaku mengaku melihat rombongan korban di tepi jalan dengan mengacungkan senjata dan pentungan.
Melihat hal tersebut, pelaku seketika berhenti lalu mengejar korban dan melakukan penganiayaan.
Pelaku tak mengubris, jika korban adalah warga lokal.
"Pelaku melakukan kekerasan menggunakan tangan kosong," kata dia.
Kedua pelaku memiliki peran berbeda.
FDAP adalah orang yang melakukan kekerasan, sementara AC sebagai joki motor.
Pelaku disangka melanggar pasal 170 ayat 2 KUHP subsider 351 dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.
Safiudin menegaskan jika penganiayaan ini tidak berkaitan dengan ricuh antar suporter.