Kamis, 28 Agustus 2025

Fakta-fakta Viral Rombongan PSHT Bentrok dengan Warga di Malang, Berawal dari Konvoi

Kelompok PSHT terlibat bentrok dengan warga pada Minggu dini hari. 3 orang dilaporkan terluka. Berikut fakta-faktanya.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: bunga pradipta p
SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan
Jalan Sudanco Supriadi, Kecamatan Sukun, Kota Malang yang menjadi lokasi bentrok antara rombongan perguruan pencak silat dan warga.| Kelompok PSHT terlibat bentrok dengan warga pada Minggu dini hari. 3 orang dilaporkan terluka. Berikut fakta-faktanya. 

Dirinya menerangkan, pedagang sayur itu ketakutan dan langsung berlari masuk ke dalam gang.

"Pedagang sayur itu minta tolong ke kami, karena dipukuli mereka. Padahal, pedagang sayur itu sudah bilang minta ampun ke mereka," pungkasnya.

4. Masih ada provokasi, Polresta Malang kumpulkan perwakilan PSHT dan Aremania

Perwakilan Aremania dan perwakilan PSHT berfoto bersama dengan Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto usai rakor di Ruang Eksekutif Polresta Malang Kota, Senin (8/8/2022).
Perwakilan Aremania dan perwakilan PSHT berfoto bersama dengan Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto usai rakor di Ruang Eksekutif Polresta Malang Kota, Senin (8/8/2022). (Polresta Malang Kota)

Meski kericuhan sudah teratasi, namun rupanya masih ada provokasi yang dilakukan sejumlah oknum.

Demi mencegah keributan lebih lanjut, Polresta Malang Kota menggelar rapat koordinasi dengan PSHT, perwakilan warga dan juga Aremania.

Rakor tersebut diadakan di Ruang Eksekutif Polresta Malang Kota, Senin (8/8/2022).

"Masih ada provokasi di media sosial. Kami minta mereka menjaga kamtibmas di Kota Malang," ujar Kombes Pol Budi Hermanto, Kapolresta Malang Kota kepada SURYAMALANG.COM.

Budi Hermanto meminta PSHT untuk mengirim pemberitahuan kepada polisi dulu bila ingin melakukan pengesahan atau kegiatan tertentu.

"Jadi, kami bisa mengamankan kegiatan tersebut dan ada kesiapan pengamanan di wilayah yang dilintasi," jelasnya.

Ia juga meminta PSHT menghindari konvoi.

Pihaknya akan memberi tindakan tegas bila ada konvoi.

"Kami minta mereka tidak menggunakan atribut pencak silat di luar kegiatan atau acara pengesahan. Pemakaian atribut tersebut dapat mengganggu kamtibmas dan pengguna jalan," terangnya.

Budi Hermanto juga meminta semua pihak untuk tidak mudah terprovokasi.

"Kami tidak ingin konflik ini berkembang. Apalagi sekarang sedang memyambut rangkaian HUT ke-35 Arema, termasuk rangkaian kemerdekaan HUT RI Ke-77."

"Ayo jangan terpecah belah. Ini pasti ada pihak yang mengharapkan perpecahan dalam kubu atau komunitas yang besar ini," ungkapnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan