Kamis, 28 Agustus 2025

PUTRA Mantan Wapres AS Hilang di Pantai Papua, Ditemukan Bersama Suku Asmat 8 Tahun Kemudian

Ribuan penduduk setempat bergabung pencarian yang melibatkan puluhan kapal, pesawat dan helikopter untuk mencari keberadaan Michael Rockefeller

Editor: Eko Sutriyanto
dailymail
Sosok yang diduga Michael Rockefeller bersama suku Asmat. Insert; Michael Rockefeller semasa masih hidup 

Penjelasan resmi yang dikemukakan oleh penguasa Belanda, yang mengawasi koloni di Papua, Michael Rockefeller tenggelam setelah mencoba untuk berenang ke pantai saat perahu yang ditumpanginya terbalik.

Sedang statemen lainnya bersikeras, Michael Rockefeller mengalami nasib yang lebih mengerikan.

Dia dibunuh dan dimakan oleh suku kanibal yang membalas dendam pada orang kulit putih untuk serangan Belanda pada desa mereka.

Statemen ada suku di Papua yang memakan manusia, sepertinya bakal terbantahkan oleh film dokumenter yang dibuat Fraser Heston, putra aktor Charlton Heston, itu.

Para peneliti pun menilai cuplikan film dari kano putih misterius menunjukkan kemungkinan yang menakjubkan.

Baca juga: FAKTA-FAKTA Gempa M 7,5 di Papua Nugini: Dirasakan Sampai Merauke, Tak Ada Tsunami hingga Penyebab

Alih-alih dibunuh dan dimakan, Michael Rockefeller yang merupakan lulusan Harvard AS itu menolak masa lalu beradabnya dan bergabung dengan suku kanibal.

Seorang antropolog menilai, saat hilangnya Michael, suku Asmat di Papua dikenal sebagai bangsa kanibal.

Menempati 10.000 mil persegi hutan rawa di pantai selatan koloni Belanda, suku Asmat dikabarkan sangat ganas karena membuat patung kayu yang digosok dengan darah orang-orang yang mereka bunuh, serta tengkorak yang mereka kumpulkan dari musuh suku, makan otak mereka dalam ritual sakral yang dipercaya memberi kekuatan.

Cara haus darah hidup mereka berkisar serangan balas dendam tak berujung terhadap desa-desa tetangga.

Setiap kali anggota suku tewas, mereka harus membalas dengan mengambil tengkorak musuh-musuhnya, baik laki-laki, wanita atau anak-anak.

Setelah enam bulan mengamati suku Asmat, Michael Rockefeller menulis tentang seni menakjubkan yang telah diperoleh dan daya tarik dengan budaya Asmat.

Ayahnya kemudian mengatakan anaknya mengaku gelisah dan tidak merasa bahagia.

Pada 17 November 1961, Michael Rockefeller pergi ke pantai dan dikabarkan kapal yang ditumpanginya terbalik akibat terkena hujan badan.

Dua pemandunya yang merupakan warga asli Papua berhasil berenang ke pantai yang berjarak sekitar sembilan mil.

Michael Rockefeller dikabarkan berusaha berenang ke pantai menggunakan dua jeriken sebagai pelampung.

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan