Kamis, 28 Agustus 2025

PUTRA Mantan Wapres AS Hilang di Pantai Papua, Ditemukan Bersama Suku Asmat 8 Tahun Kemudian

Ribuan penduduk setempat bergabung pencarian yang melibatkan puluhan kapal, pesawat dan helikopter untuk mencari keberadaan Michael Rockefeller

Editor: Eko Sutriyanto
dailymail
Sosok yang diduga Michael Rockefeller bersama suku Asmat. Insert; Michael Rockefeller semasa masih hidup 

“Saya rasa saya bisa membuatnya,” ujar satu rekannya, seorang antropolog asal Belanda.

Antropolog asal Belanda itu berhasil diselamatkan keesokan harinya, tapi Michael Rockefeller tak berhasil ditemukan.

Rumor bertahan hingga pada 1968, Editor Majalah New York, Milt Machlin, terbang ke Papua dan meluncurkan pencarian selama berbulan-bulan.

Dia menemukan seorang pensiunan tentara Belanda yang menjadi misionaris di Papua, Cornelius van Kessel, yang telah tinggal di bersama suku Asmat ketika Michael Rockefeller menghilang.

Kepada Machlin, Kessel mengisahkan cerita yang luar biasa; seminggu setelah para pencari Michael Rockefeller menyerah, ada desas-desus orang Amerika itu telah ditangkap dan dibunuh.

Pasalnya, ia mengklaim, adalah bahwa tiga tahun sebelum Rockefeller menghilang, patroli polisi Belanda datang ke sebuah desa bernama Otsjanep untuk memilah perang pengayauan suku.

Takut mereka akan diserang, polisi melepaskan tembakan, menewaskan lima kepala desa.

Dengan kode suci mereka, suku harus membalas dendam dan mengambil kepala-kepala orang kulit putih seperti pemimpin patroli Belanda itu.

Diduga kesempatan itu terbuka saat sekitar 50 orang Otsjanep pulang ke rumah dari perjalanan perdagangan menemukan orang kulit putih sedang kelelahan dan tidak bersenjata akibat berenang dari perahu mereka ke pantai.

Salah satu warga suku dikatakan telah menusuknya tombak sebelum mereka menariknya ke perahu dan membawanya ke pantai.

Di sana mereka mencincangnya, memasak, dan memakannya.

Kessel mengatakan warga suku itu mengaku mereka telah membunuhnya sebagai balas dendam atas serangan polisi.

Namun para pejabat di Belanda membantah cerita itu, dan mengatakan sang misionaris tidak dapat diandalkan.

Machlin tak bisa membuktikan siapa yang benar.

Pasalnya, dia tidak memiliki izin untuk melakukan perjalanan di wilayah suku Asmat.

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan