Sabtu, 16 Agustus 2025

Protes Pengadaan Seragam SMA di Kulon Progo, Wali Siswa Mengaku Disekap Satpol PP

Wali Siswa tersebut melaporkan dua anggota Satpol PP Kulon Progo terkait intimidasi dan penyekapan.

Editor: Erik S
TRIBUNJOGJA.COM/Sri Cahyani Putri Purwaningsih
Puluhan siswa dari perwakilan kelas X-XII di SMAN 1 Wates menggelar di halaman kantin sekolah setempat. Aksi dilakukan untuk mempertanyakan adanya dugaan intimidasi yang dialami oleh wali siswa saat mempertanyakan soal pengadaan seragam sekolah 

Dia menjelaskan, perkara tersebut sebenarnya merupakan masalah internal antara wali murid yang tergabung dalam paguyuban orang tua (POT).

Paguyuban tersebut sepakat mengadakan seragam sekolah bersama-sama.

Kebetulan orang tua siswa ini bertugas di Satpol PP termasuk juga Agung Purnomo yang mengaku menjadi korban intimidasi adalah ASN di Dinas Pertanahan Dan Tata Ruang (Dispertaru) Kulon Progo.

"Jadi yang di Pol PP (saat) itu semuanya adalah ada kaitannya dengan alumni maupun orang tua siswa. Rembukannya di situ piye carane ngudari masalah (bagaimana caranya mengurai masalah) karena dari orang tua yang sebagian besar itu setuju pengadaan, ada sebagian tidak setuju dan memprotes pengadaan seragamnya," katanya.

Baca juga: Petani di Kulon Progo Panen Ketela Raksasa yang Beratnya 60 Kilogram, Begini Penampakannya

Selain telah meminta klarifikasi, Pemkab Kulon Progo rencananya akan mempertemukan dua belah pihak untuk mediasi. Namun hal itu belum akan dilakukan dalam waktu dekat ini karena situasinya dianggap belum kondusif.

"Ya nanti kita tunggu waktu karena ini masih suhunya (panas) biar nanti cooling dululah," ujarnya.

Di sisi lain, Tri Saktiyana mengatakan bahwa Kasatpol PP dan satu anggotanya yang dilaporkan ke Polda DIY tidak akan melapor balik.

"Nggak (lapor balik). Orang tua siswa saja yang miskomunikasi," terangnya.

Puluhan siswa gelar aksi

Puluhan Siswa di SMAN 1 Wates menggelar aksi mempertanyakan dugaan intimidasi yang dialami oleh wali siswa saat mempertanyakan soal pengadaan seragam sekolah.

Aksi dilaksanakan dengan membentangkan beberapa spanduk bertuliskan "apa salahnya bertanya, "ada apa dengan sekolah".

"Kita dari perwakilan gabungan siswa kelas X-XII lebih dari 20 orang, yang memiliki keresahan yang sama. Tadi sebenarnya aksi hanya untuk menanyakan pada pihak sekolah. Karena akhir-akhir ini ada kasus yang beredar di media elektronik yaitu ada peristiwa penyekapan dan lainnya," kata Fidelio Zaqiel, Perwakilan siswa dalam aksi yang dilaksanakan di Halaman Kantin SMAN 1 Wates , Senin (3/10/2022).

Baca juga: Terlibat Kasus Korupsi dan Pungli, 3 ASN di Deliserdang Sumatera Utara Dipecat dengan Tidak Hormat

"Tapi tadi sudah melakukan pertemuan dengan pihak terkait dan mereka memberikan klarifikasi. Dan untuk pihak terkait telah menjelaskan dari sudut pandang mereka dan kami dari para peserta aksi yang menanyakan kepada pihak sekolah sementara dapat menerima penjelasan dari pihak terkait," sambungnya.

Dia melanjutkan, pihak terkait juga telah menjelaskan bahwa ada beberapa perilaku yang memang tidak terjadi.

Terkait kain seragam, ia mengakui adanya perbedaan kualitas. Namun, untuk melihat kualitas kain juga harus ada uji tertentu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan