Sabtu, 13 September 2025

Ribuan KK di Desa Pamotan Kabupaten Pangandaran Terdampak Banjir dan Tanah Longsor 

Kepala desa mengatakan setelah dilanda banjir bandang pada Jumat (7/10/2022), di hari berikutnya ada 9 titik longsor

Editor: Erik S
Padna/Tribun Jabar
Tanah longsor di TPU Desa Pamotan yang membuat belasan makam hilang. Longsoran tanah ini terjadi di RT 1/1 Dusun/Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Sabtu (8/10/2022) pagi 

TRIBUNNEWS.COM, PANGANDARAN - 1.033 KK atau 2.706 jiwa yang berada di wilayah Dusun Ciawitali dan Dusun Pamotan Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa barat, terdampak banjir dan longsor.

Selain itu, 6 rumah warga juga mengalami rusak berat.

Baca juga: Terjadi Banjir Longsor dan Gempa, BPBD Lebak Tetapkan Tanggap Darurat Bencana hingga 23 Oktober

Kepala Desa Pamotan, Andi Suwandi mengaku, setelah dilanda banjir bandang pada Jumat (7/10/2022), di hari berikutnya ada 9 titik longsor.

"Yang paling parah, itu ada 4 titik yaitu longsoran 2 titik di Dusun Ciawitali dan 2 titik di Dusun Pamotan," ujar Andi kepada Tribunjabar.id di ruangan kantornya, Kamis (13/10/2022) siang.

Untuk penanganan sementara, pihaknya sudah meminta bantuan kepada BPBD dan juga relawan Tagana Kabupaten Pangandaran.

Lalu, ada alat berat bantuan dari BBWS sebanyak 2 unit dan 2 unit truk untuk penanganan longsor.

Menurutnya, selain dari BBWS sementara ini belum ada bantuan alat berat dari BPBD Kabupaten Pangandaran.

"Karena kemungkinan, bencana tidak terjadi di wilayah Desa Pamotan saja," katanya.

Baca juga: Tanah Longsor di Gang Barjo Bogor: 1 Orang Meninggal Dunia, 3 Masih Dicari, Ratusan Mengungsi

"Tapi memang, untuk penanganan saat ini, kita masih kekurangan. Seperti akses jalan dan jembatan juga masih ada yang rusak, sehingga penanganan longsor itu kita sedikit terkendala," ucap Ia.

Selain itu, pihaknya juga kekurangan armada truk untuk membuang material tanah akibat longsoran.

"Karena, rata-rata tanah longsoran yang masuk ke badan jalan itu harus dibuang oleh truk. Termasuk alat berat, kita masih kurang."

"Ya, untungnya ada 2 unit alat berat dan truk dari bbws yang membantu. Meskipun, lambat sekali lah untuk penanganan longsornya," kata Andi.

Baca juga: Mahasiswi IPB yang Hanyut 3 Hari Lalu di Kota Bogor Belum Ditemukan: Tim SAR Temukan Spion Motor

Karena, kata Ia, jika dipersentasekan, saat ini penanganan longsor baru sekitar 60 persen.

Karena, masih banyak lagi longsoran yang belum ditangani. Salah satunya, di area tempat pemakaman umum.

Di tempat pemakaman umum itu, ada beberapa makam yang hilang dan tergeser oleh timbunan tanah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan