Senin, 18 Agustus 2025

Beri Perlawanan, Bidan yang Selingkuh dengan Oknum Polisi di Purworejo Laporkan Suaminya

Bidan di Purworejo yang selingkuh dengan anggota polisi melaporkan balik suaminya atas tuduhan pencemaran nama baik.

KompasTV
Ilustrasi perselingkuhan oknum polisi - Bidan di Purworejo yang selingkuh dengan anggota polisi melaporkan balik suaminya atas tuduhan pencemaran nama baik. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang bidan berinisial RAF yang berselingkuh dengan anggota kepolisian di Purworejo kini melaporkan balik suaminya ke polisi.

RAF melaporkan suaminya atas tuduhan pencemaran nama baik dan pelanggaran UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Ia melakukan hal tersebut karena beberapa waktu lalu, suaminya (Dody) membuat video yang viral di TikTok.

Kabar tersebut dibenarkan oleh Kasi Humas Polres Purworejo AKP Yuli Manasoni.

"(RAF) mengadu keberatan ketika suaminya meng-upload video tersebut, yang intinya bahwa dia (RAF) telah melakukan perzinahan padahal belum bisa dibuktikan," ungkapnya.

Dikutip dari Kompas.com, RAF mengaku dirugikan atas beredarnya video tersebut.

Baca juga: Kronologi Perselingkuhan Polisi dengan Bidan di Purworejo, Suami Bidan Punya Bukti Rekaman Suara

"Dari aduan itu kita masih melakukan gelar perkara dan pendalaman. Tetap kita tindak lanjuti aduan itu dengan pemanggilan saksi-saksi," katanya.

Menanggapi aduan RAF, pihak kepolisian akan memanggil saksi ahli, mulai dari ahli bahasa dan ahli IT.

"Tentunya dengan melakukan pemanggilan saksi-saksi. Kemudian ahli bahasa dan ahli IT juga kita panggil, karena kan itu temuan suaminya yang ada di chat WA to, sedangkan kalau pidana itu harus fakta, ada hubungan layaknya suami istri dan tempatnya dimana," pungkasnya.

RAF Terancam Sanksi Penurunan Jabatan hingga Diberhentikan

RAF yang merupakan seorang bidan Puskesmas Brangolan ini juga terancam sanksi.

Sanksi tersebut mulai dari penurunan jabatan hingga pemberhentian dengan hormat.

Kompas.com melansir, sanksi tersebut dibenarkan oleh Kepala BKPSDM Purworejo Fithri Edhi Nugroho.

Ia juga mengatakan bahwa kasus ini masih dalam tahap pemeriksaan.

"Kalau sudah adhoc kan berarti pelanggarannya sedang dan berat, nah nanti tergantung Pak Bupati, kalau berat bisa jadi menurunkan jabatan kemudian menempatkan dalam jabatan pelaksana atau diberhentikan dengan hormat," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan