Gempa Berpusat di Cianjur
Petunjuk 10 Siswa Penumpang Angkot yang Hilang Jadi Korban Gempa Cianjur, Relawan Temukan Hafalan
Sebanyak 10 siswa penumpang angkot yang tertimbun longsor akibat gempa Cianjur masih belum ditemukan.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Garudea Prabawati
Data tersebut diperoleh dari Puskesmas dan rumah sakit di Cianjur.
"Data 271 korban meninggal ini terkonfirmasi lewat Puskesmas dan rumah sakit di Cianjur," kata Kepala BNPB, Letjen Suharyanto, dalam konferensi pers.
Selain korban meninggal, sebanyak 40 orang masih dinyatakan hilang.
Korban hilang terdiri dari 39 warga Kecamatan Cugenang dan satu orang dari Kecamatan Warung Kondang.
Sementara, untuk korban luka-luka saat ini berjumlah 2.043 orang dan pengungsi 61.908 orang.
Pencarian Korban Fokus di 4 Titik

Pencarian korban gempa Cianjur difokuskan pada empat titik, yaitu Desa Nagrak, Desa Sarampad, Lokasi Warung Sate Shinta, dan Desa Cugenang.
Saat ini, setidaknya 40 orang masih belum ditemukan.
Kepala BNPB, Letjen Suharyanto, mengungkapkan upaya pencarian dan evakuasi dilakukan melalui darat dan udara menggunakan pesawat helikopter.
Baca juga: Pasien Korban Gempa Cianjur Membludak, Tenaga Medis Trauma dengar Sirine Ambulans
Ia menambahkan, seluruh Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kepala Desa, Camat, dan Kapolsek, sudah dikumpulkan di bawah deputi logistik untuk penyaluran bantuan.
"Kita targetkan tak ada lagi masyarakat terdampak di posko pengungsian yang belum menerima bantuan," kata dia, dalam konferensi pers, Rabu (23/11/2022).
"Kami pastikan akan kami dukung dan bagi warga yang belum menerima bantuan akan segera disalurkan," imbuhnya.
Pengungsi Diminta Waspada Longsor Susulan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta korban gempa Cianjur untuk mewaspadai adanya potensi bencana lanjutan berupa tanah longsor dan banjir bandang.
Khususnya yang bermukim di daerah lereng perbukitan dan lembah atau bantaran sungai usai guncangan gempa magnitudo 5,6.