Erupsi Gunung Semeru
Awan Panas Gunung Semeru Lewati Jembatan Gladak Perak, Warga Mulai Dievakuasi ke Pengungsian
Pemkab Lumajang mulai mengevakuasi warga yang berada didekat Gunung Semeru dan membuat posko pengungsian. Status Gunung Semeru telah naik menjadi Awas
Penulis:
Faisal Mohay
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
Hal ini terjadi karena awan panas guguran berlangsung terus menerus.
Menurutnya, dengan adanya aktivitas erupsi dan APG yang semakin jauh ini menandakan aktivitas Gunung Semeru masih sangat tinggi.
Ia juga menambahkan adanya potensi aliran lahar yang terjadi karena curah hujan yang cukup tinggi.
"Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Semeru," terangnya.
Dengan dinaikkannya status Gunung Semeru menjadi awas, warga dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 8 kilometer dari puncak gunung dan 19 kilometer di sektoral tenggara gunung.
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, AirNav Terbitkan Notam Peringatan untuk Bandara Juanda dan Abdurahman Saleh
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Patria Dwi Hastiadi menyatakan saat ini petugas sedang menyiapkan penanganan darurat meskipun belum ada laporan terkait dampak dari kenaikan aktivitas Semeru.
"Kalau dampak belum ada laporan, tapi kita sedang menyiapkan untuk penanganan daruratnya," pungkasnya pada Minggu (4/12/2022) dikutip dari Kompas.com.
Sementara itu, saat Minggu siang lereng Semeru sudah tertutup abu vulkanik tebal dan terlihat gelap.
"Hujan abu sudah turun, warga diminta untuk memakai masker," terangnya.
Selain itu, awan panas dari letusan Semeru terus meluncur dan kini sudah sejauh 11 kilometer dari puncak.
Awan panas ini sudah melewati Lokasi pembangunan Jembatan Gladak Perak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
(Tribunnews.com/Mohay) (Kompas.com/Miftahul Huda)