Jumat, 8 Agustus 2025

Bom di Bandung

Jenis Bom yang Dipakai Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Bandung, Berisi Proyektil Paku

Terungkap jenis bom dan motif yang digunakan pelaku dalam melakukan aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung.

ISTIMEWA via TribunCirebon
Agus Sujatno alias Agus Muslim, pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). Jenis bom dan dugaan motif pelaku melakukan aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung. 

Ia juga menjelaskan jika pelaku bukan seorang teroris tunggal namun memiliki jaringan kelompok terorisme.

"Terkait apakah ini peran dilakukan oleh pelaku tunggal, kami menduga bahwa pelaku ini tidak tunggal. Pelaku ini adalah kelompok jaringan teroris," terangnya.

Teroris menganggap polisi sebagai sebuah ancaman

Suasana usai bom bunuh diri terjadi di Polresta Solo pada 5 Juli 2016 lalu.
Suasana usai bom bunuh diri terjadi di Polresta Solo pada 5 Juli 2016 lalu. (Istimewa via Tribun Solo)

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan beberapa hal yang membuat polisi selalu menjadi target aksi terorisme.

Menurutnya polisi dianggap kelompok teroris sebagai sebuah ancaman.

"Memang selama ini di kalangan kelompok pelaku terorisme, kepolisian dianggap terdepan menjadi ancaman bagi mereka, sehingga mereka selalu mengingat proses penegakan hukum yang dilakukan terhadap kelompok jaringan terorisme adalah unsur kepolisian," jelasnya dikutip dari TribunJabar.com.

Selain itu, para teroris menjadikan polisi sebagai target balas dendam karena karena memiliki tugas mencegah aksi terorisme dan telah menangkap para anggota kelompok mereka.

"Jadi, secara psikologis di kalangan mereka ini menjadikan unsur kepolisian sebagai target untuk balas dendam mereka, ini tentu sangat kita sayangkan terjadi, apalagi kembali ada yang gugur," terangnya.

Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar Bawa 2 Peledak yang Ditempel di Punggung dan Dada

Saat ini proses penyidikan masih berjalan dan petugas terus mencari kelompok yang terlibat jaringan terorisme.

"Kita terus menyelidiki ke arah itu dan beberapa kegiatan dari yang bersangkutan sekarang ini masih terus di profiling," tambahnya.

Komjen Pol Boy Rafli mengutuk keras aksi terorisme yang kembali terjadi di Indonesia dan mengakibatkan satu polisi meninggal dunia.

"Dari peristiwa yang terjadi, negara sangat mengutuk dengan keras, negara sangat mengecam peristiwa kekerasan seperti ini, kita sesalkan kembali terjadi, yang kedua kita tentu belasungkawa terhadap aparat kepolisian yang gugur dan juga yang mengalami luka," pungkasnya.

Kata mantan teroris

Seorang mantan teroris, Robby Rubiansyah alias Abu Askar menjelaskan alasan aparat penegak hukum dijadikan target oleh kelompok JAD.

Ia mengungkap, di mata kelompok JAD, sebuah negara yang tidak menggunakan asas Islam akan dipandang sebagai thougut atau musuh Islam.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan