Kamis, 14 Agustus 2025

Pembunuhan Beracun di Bekasi dan Cianjur

Cerita Yani, Mantan Istri Dede Solehudin, 2 Kali Lolos dari Pembunuhan Berantai oleh Wowon cs

Cerita Yani, mantan istri Dede Solehudin yang lolos dari pembunuhan berantai Wowon cs dua kali.

Ist
Penampakan tiga tersangka pembunuh berantai atau serial killer bermodus supranatural di Bekasi hingga Cianjur bernama Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh dan M. Dede Solehudin. Cerita Yani, mantan istri Dede Solehudin yang lolos dari pembunuhan berantai Wowon cs dua kali. 

TRIBUNNEWS.COM - Yani, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) nyaris menjadi korban pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Wowon cs.

Yani merupakan mantan istri dari tersangka Dede Solehudin, sekaligus adik dari Ai Maimunah korban tewas akibat diracun Wowon cs.

Ia dua kali lolos dari percobaan pembunhan yang dilakukan oleh Wowon cs.

Selain itu, Yani juga kerap mendapatkan ancaman pembunuhan.

Diketahui, Wowon Erawan alias Aki melakukan pembunuhan berantai bersama temannya, Solihin alias Duloh dan sang adik, M Dede Solehudin.

Pembunuhan berantai itu menewaskan sembilan orang di Bekasi dan Jawa Barat.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Beracun, Polisi: 2 Korban Selamat Tak Terikat Hubungan Darah dengan Wowon Cs

Melansir TribunJabar.id, Wowon cs dua kali melakukan percobaan pembunuhan terhadap Yani.

Beruntung, wanita berusia 35 tahun itu dapat meloloskan diri.

Percobaan pembunuhan pertama, Yani hendak ditenggelamkan di laut dari kapal yang berangkat dari Surabaya, Jawa Timur.

Percobaan kedua, Yani sempat diracun oleh tersangka saat berada di Ciranjang, Cianjur.

Ia juga kerap mendapat ancaman pembunuhan.

Merasa nyawanya terancam, Yani akhirnya memutuskan untuk pergi dari Cianjur.

Ia menjadi TKW di Arab Saudi, sejak empat tahun lalu.

Fakta ini disampaikan oleh Ahal Suparman (71), ayah dari Yani sekaligus Ai Maimunah.

"Yani sering mendapatkan ancaman dan percobaan pembunuhan, setelah saya mendapatkan telepon langsung dari dia."

"Setelah kejadian Wowon ramai di media sosial," kata Ahal di Kampung Kebon Manggu, Desa Kademangan, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur.

Wowon Erawan pelaku pembunuhan berantai (kiri). Lubang di pekarangan rumah Wowon yang dijadikan tempat mengubur korban (kanan).
Wowon Erawan pelaku pembunuhan berantai (kiri). Lubang di pekarangan rumah Wowon yang dijadikan tempat mengubur korban (kanan). (ISTIMEWA/KOMPAS.com Firman Taufiqurrahman)

Baca juga: Cerita Yeni dan Ujang Zaenal yang Selamat dari Pembunuhan Berantai Wowon cs

Ahal menuturkan, anaknya Yani bercerai dengan Dede setelah ia menasehati menantunya itu.

Ahal kesal lantaran uang hasil kerja anaknya di Arab Saudi selama empat tahun tidak ada hasilnya.

"Saya sebagai ayahnya sangat kesal karena selama Yani kerja di luar negeri uangnya selalu dikirim ke Dede, tapi gak ada hasilnya."

"Tidak lama setelah itu, Yani telepon dan ngasih kabar bahwa Dede sudah mengeluarkan talak," bebernya.

Ternyata, lanjut Ahal, uang yang selama ini dikirim oleh Yani ke Dede diberikan kepada Wowon.

"Yani sempat cerita Wowon dan Dede Solehudin akan membunuh keluarga saya hingga keturunan ke tujuh," terangnya.

Dari kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Wowon cs ini, Ahal telah kehilangan empat anggota keluarganya, yakni anak dan tiga cucunya.

Adapun identitas mereka yakni Ai Maimunah (40), Ridwan (20), Riswandi (17), dan Bayu (2).

Cerita Ujang Lolos dari Pembunuhan Berantai Wowon cs

Korban selamat lain adalah Ujang Zaenal Mustofa (54) yang merupakan tetangga Solihin di Cianjur.

Ujang Zaenal (kiri) dan tersangka pembunuhan berantai bernama Wowon (kanan).
Ujang Zaenal (kiri) dan tersangka pembunuhan berantai bernama Wowon (kanan). (Istimewa)

Baca juga: Pembunuhan Berantai di Cianjur-Bekasi, Polisi Dalami Asal Usul Dana Rp 1 Miliar di Rekening Wowon

Ujang merupakan warga Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur.

Ujang mengalami keracunan pada Jumat (13/1/2023), atau beberapa hari sebelum Wowon cs ditangkap.

Cerita bermula saat tetangga menemukan bungkus kopi di jalan depan rumah Ujang.

Tetangga itu lantas meminta istri Ujang untuk membawanya.

Diketahui, Ujang dan istri berjualan makanan dan minuman di rumahnya.

"Ada yang nemu, terus dibawa istri. Kata yang nemu suruh pindahin, takutnya ada yang beli, jatuh," katanya, Jumat (20/1/2023).

Setelah dibawa istrinya, bungkus kopi tersebut diletakkan di atas etalase warung.

Tak lama berselang, kopi tersebut diseduh oleh Ujang.

Namun, saat pertama kali menyeruputnya, rasa kopi tersebut tidak enak.

"Kopinya gampang dibuka kayak yang sudah dibuka. Kopinya juga kayak bau."

"Kalau yang biasa suka minum, beda rasanya. Dicoba lagi satu kali lagi, rasanya enggak enak. Langsung saya buang," bebernya.

Baca juga: Peran Tiga Tersangka Pembunuhan Berantai: Duloh Sebagai Eksekutor Delapan Korban yang Tewas

Setelah itu, Ujang duduk sambil menonton televisi.

Beberapa saat kemudian, ia merasakan pusing.

"Enggak lama kemudian, kepala saya pusing, terus tangan sakit, kaki sakit," jelasnya.

"Napas juga enggak kuat," imbuhnya.

Akibat kejadian itu, Ujang sempat dirawat empat hari di rumah sakit.

Ternyata, percobaan pembunuhan terhadap Ujang itu dilakukan oleh Solihin atas perintah Wowon.

Alasannya, untuk buang sial karena pembunuhan terhadap tiga orang di Bekasi tidak berjalan mulus.

"Alasannya untuk membuang sial pasca-kejadian pembunuhan Bekasi dengan cara membunuh orang yang bermusuhan dengan sang eksekutor," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Minggu (22/1/2023).

Adapun, tiga orang yang dibunuh Wowon cs di Bekasi adalah Ai Maimunah (40), serta kedua anaknya M Ridwan Abdul Muiz (18), dan M Ruswandi (15).

Mereka merupakan istri dan anak tiri Wowon.

Dari pembunuhan ini, satu orang berhasil selamat, yakni Neng Ayu Susilawati (5).

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Sri Juliati, TribunJabar.id/Fauzi Noviandi)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan