Jumat, 8 Agustus 2025

Pembunuhan Beracun di Bekasi dan Cianjur

Fakta Baru Kasus Pembunuhan Wowon cs: 11 TKW Jadi Korban hingga Istri Dede Ajak TKW Gandakan Uang

Fakta baru kasus pembunuhan berantai Wowon cs: 11 TKW jadi korban penipuan hingga istri Dede ajak TKW gandakan uang.

Editor: Daryono
Kloase Tribunnews.com/ Tribunjabar.id
Parida (kiri), Wowon (tengah), dan Siti Fatimah (kanan). Parida dan Siti Fatimah merupakan TKW korban pembunuhan berantai Wowon Cs di wilayah Cianjur hingga Bekasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembunuhan berantai Wowon cs di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat, masih terus bergulir.

Seiring dengan hal tersebut, terungkap sejumlah fakta baru.

Total ada 11 Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang menjadi korban penipuan Wowon cs.

Kemudian, terungkap peran Yeni, istri tersangka Dede Solehudin yang diduga mengajak TKW untuk menggandakan uang.

Tak hanya itu, ternyata Yeni sempat hendak dibunuh sebanyak dua kali oleh Wowon cs.

Dihimpun Tribunnews.com, berikut fakta baru kasus pembunuhan berantai Wowon cs:

Baca juga: Cerita TKW Hana Terbujuk Rayuan Wowon Cs untuk Investasi, Kini Berharap Rp 100 Juta Miliknya Kembali

11 TKW Jadi Korban

Dari hasil investigasi yang dilakukan Badan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) ada 11 TKW yang menjadi korban Wowon cs.

Adapun identitas 11 TKW tersebut yakni, Aslem, Hanna, Entin, Hamidah, Evi, Yanti, Nene, Sulastini, Yeni Nursaada, Siti Fatimah dan Farida.

Dari jumlah tersebut, dua di antaranya meninggal dunia, yakni Siti Fatimah dan Farida.

Kemudian, dua orang lainnya belum diketahui keberadaannya hingga kini.

Sementara tujuh orang lainnya dikabarkan masih hidup dengan rincian lima orang berada di luar negeri, sedangkan dua orang di Jakarta.

"Yang masih berada di luar negeri, Evi Lusiana diduga di Dubai asal Bandung, Yeni Nursa'adah diduga berada di Mesir asal Cianjur, Hamidah Nursilah diduga berada di Riyadh asal Cianjur."

"Kami menyerahkan sepenuhnya kepada Polda Metro Jaya, ini ada 5 nama yang masih ada di luar negeri."

"Tapi karena keberangkatannya unprosedural, itu yang sulit kita lacak," kata Kepala BP2MI Benny Rhamdhani, Senin (30/1/2023).

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan