Sabtu, 13 September 2025

Duduk Perkara Mensos Risma Sujud di Kaki Guru Tunanetra, Tak Bisa Penuhi Janji Hibah Lahan untuk SLB

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, sujud di kaki guru penyandang tunanetra saat berkunjung ke Balai Wyata Guna, Kota Bandung, Jabar, Selasa (21/2/2023).

TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman
Menteri Sosial, Tri Rismaharini, saat berkunjung ke Balai Wyata Guna, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (21/2/2023). Dalam kesempatan itu, ia bersujud di kaki seorang guru tunanetra (kiri) karena tak bisa memenuhi janji terkait hibah lahan untuk SLB A Padjadjaran. 

"Ini susah, karena tanahnya ada di tengah gini, saya enggak bisa. Masalahnya apa? Sama-sama (milik) negaranya."

"Makanya tadi yang penting saya bisa perbaiki, ini kafe juga kami bangun untuk disabilitas," jawab Risma.

"Makanya, Bu, kata saya, kita berbagi," lanjutnya.

Kendati demikian, guru dan staf SLB A Padjadjaran kembali mendesak Tri Rismaharini untuk memenuhi janjinya.

Baca juga: Soal Mensos Risma Sujud di Kaki Guru Tunanetra, Alasan hingga Tanggapan Guru

Karena tak bisa menepati janjinya, Risma pun sujud di kaki seorang guru tunanetra.

"Saya sujud," kata Risma singkat.

Melihat aksi Risma yang bersujud, para guru, termasuk guru bernama Tri, berusaha membangunkan mantan Wali Kota Surabaya tersebut.

"Jangan begitu, Ibu. Bukan seperti ini maksudnya," ujar Tri sambil menangis.

Mensos Risma Ingin Maksimalkan Potensi Balai Wyata Guna

Menteri Sosial Tri Rismaharini menyerahkan bantuan kepada enam penerima manfaat yang saat ini sedang menderita berbagai penyakit berat ataupun langka yang dilakukan di Sentra 'Wyata Guna' Bandung, Selasa (21/2/2023).
Menteri Sosial Tri Rismaharini menyerahkan bantuan kepada enam penerima manfaat yang saat ini sedang menderita berbagai penyakit berat ataupun langka yang dilakukan di Sentra 'Wyata Guna' Bandung, Selasa (21/2/2023). (Istimewa)

Tri Rismaharini mengungkapkan kekhawatirannya jika lahan seluas 1.600 meter persegi di Balai Wyata Guna dihibahkan.

Ia tak ingin jika nantinya lahan dihibahkan, kebutuhan khusus para disabilitas selain tunanetra, tidak akan terakomodir.

Tak hanya itu, Risma juga menilai orang-orang berkebutuhan khusus, seperti penyandang disabilitas, sebenarnya bisa mandiri.

Ia memberi contoh soal penyandang disabilitas yang sukses menghasilkan banyak uang, dibanding orang non-disabilitas.

Hal itulah, kata Risma, yang dicoba dibangun oleh Kementerian Sosial di balai seperti Wyata Guna.

"Jadi yang ingin saya omongkan itu apa potensinya (di Wyata Guna). Kita akan bantu walaupun tidak bisa maksimal."

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan