Jumat, 22 Agustus 2025

Longsor di Natuna

Satu Kampung di Natuna Tertimbun Longsor, Tim SAR Gabungan Diterjunkan

Tim SAR gabungan dari TNI/Polri dan BPBD berangkat ke lokasi ke Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna

Penulis: Erik S
TribunBatam.id/Istimewa
Kondisi terkini longsor di Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri, Senin (6/3/2023). Kepala Pelaksana BPBD Natuna mengungkap terdapat korban jiwa dari musibah ini. 

TRIBUNNEWS.COM, NATUNA-  Satu kampung di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) dilaporkan tertimbun longsor, Senin (6/3/2023).

Longsor tersebut terjadi karena intensitas curah hujan yang tinggi.

Baca juga: 3 Anggota Keluarga Mantan Bupati Natuna Jadi Korban Tanah Longsor di Pulau Serasan

Tim SAR gabungan dari TNI/Polri dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berangkat ke lokasi guna melakukan pertolongan dan proses evakuasi.

Laporan sementara mengungkapkan sinyal hingga listrik di wilayah Serasan padam. Untuk menuju ke Serasan dari pusat Ibu Kota Kabupaten Natuna, Ranai, dibutuhkan waktu sekitar 5 jam dengan kapal cepat.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna Abdul Rahman mengatakan Alut Sasikirana 245 dan RIB 03 Natuna turut diberangkatkan mendukung upaya penyelamatan dan evakuasi korban tanah longsor.

Tim SAR gabungan dilaporkan membawa sejumlah alat untuk ekstrikasi, penerangan, hingga alat keselamatan lain.

"Kita telah memberangkatkan sejumlah personel untuk mendukung Pencarian dan Pertolongan serta Evakuasi di Serasan, Natuna. Semoga semua dapat berjalan dengan baik dan lancar," jelas Abdul, Senin, dikutip Kompas.tv dari Antara.

Saat ini petugas komunikasi masih berupaya untuk membangun koordinasi guna mendapatkan informasi dampak longsor yang terjadi.

Baca juga: 10 Warga Ditemukan Meninggal Akibat Longsor di Natuna Kepri, Ada Kemungkinan Korban Jiwa Bertambah

Berdasarkan laporan cuaca, di Natuna saat ini terjadi hujan ringan, ketinggian gelombang 2,50 - 4 meter, kecepatan angin 06 - 20 knot, arah angin utara-timur dan jarak pandang 2 kilometer.

Unsur yang diturunkan Kansar Natuna 24 orang, Kodim 0138/Natuna 12 orang.

Diperkirakan 50 orang tewas

Bencana alam ini terjadi diduga hujan yang terus turun tanpa henti.

"Akibat hujan turun tanpa henti, terjadi musibah longsor besar-besaran yang terjadi di Desa Pangkalan (Kampung Genting) menutupi rumah dan jalan di daerah Molon," kata warga Desa Pangkalan, Johan Wahyudi.

Johan berpendapat jika melihat kondisi wilayah yang tertimpa longsor dipastikan akan ada korban jiwa. Namun, dirinya belum bisa memastikan karena kampung masih tertimbun longsor.

Baca juga: BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 6 Meter di Laut Natuna Utara Hari Ini, 6 Maret 2023

"Untuk korban sudah pasti ada, namun belum tahu berapa jumlannya. Berpotensi puluhan orang. Sinyal mati total, listrik mati total, ini saya dapat sinyal dari Pulau Panjang," jelasnya.

Laporan dari jurnalis Kompas TV di lapangan, Delfis mengatakan pihaknya menerima keterangan dari Bupati Natuna Wan Siswandi terkait korban jiwa akibat kejadian tersebut.

Wan Siswandi memperkirakan setidaknya 50 orang warga tewas akibat longsor tersebut.

"Diperkirakan 50 orang warga tewas akibat longsor yang terjadi. Ini longsor yang kedua. Data ini belum ada angka pasti yang menetapkan berapa jumlahnya," ungkapnya dalam Breaking News Kompas TV, Senin.

Longsor susulan masih mengintai

Longsor terjadi di Serasan Natuna disebabkan karena intensitas hujan yang tinggi
Longsor terjadi di Serasan Natuna disebabkan karena intensitas hujan yang tinggi (BNPB)

 
Akibat longsor tersebut sebanyak tiga kampung di sekitar area bencana telah mengungsi ke tempat yang lebih aman. Warga yang mengungsi berasal dari Kampung Genting, Air Raya, dan Kampung Air Sekain.

Baca juga: Peringatan Dini BMKG Gelombang Tinggi Senin, 6 Maret 2023: Laut Natuna Utara Capai 6 Meter

Plh Komandan Koramil 06/Serasan Serma Rahmansyah Saragih melaporkan bahwa kronologis kejadian terjadi pada pukul 11.15 WIB ketika terjadi tanah longsor besar di lereng bukit yang menimpa perkampungan sampai ke jalan raya.

Saat ini, jalan raya yang menghubungkan daerah Astaka ke arah Koramil tidak bisa dilintasi akibat material longsoran yang menutup ruas jalan.

Rahmansyah juga mengatakan bahwa longsor susulan masih terjadi dan rumah warga yang tertimpa longsor belum bisa dihitung.

Saat ini, sudah ada 10 orang yang meninggal dan berhasil dievakuasi dari lokasi longsor.

"Longsor susulan masih terjadi, rumah warga tertimpa longsor belum bisa dihitung, sementara ada 10 orang meninggal yang sudah berhasil di evakuasi," ujar Rahmansyah melaporkan.

Baca juga: Soal Longsor di Kupang, Lahan Warga akan Digunakan untuk Jalur Alternatif, Pemerintah Siapkan Dana

Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna, dan Kodim 0318/Natuna telah mengerahkan dua kapal dan satu RIB untuk menuju lokasi kejadian di Pulau Serasan.

Untuk mencapai Pulau Serasan dari Ibu Kota Kabupaten Natuna, Ranai, dibutuhkan waktu sekitar 5 jam dengan menggunakan kapal cepat dalam kondisi cuaca normal.

Berita ini telah tayang di Kompas.tv berjudul: Tanah Longsor Timbun Satu Kampung di Natuna, Tim SAR Diterjunkan

Sumber: Kompas TV
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan