Erupsi Gunung Merapi
Sejarah Erupsi Gunung Merapi, Sudah Meletus Lebih dari 80 Kali
Sejarah Erupsi Merapi, menurut data yang tercatat sejak tahun 1600-an, Gunung Merapi meletus lebih dari 80 kali
Penulis:
Daryono
Editor:
Endra Kurniawan

TRIBUNNEWS.COM - Inilah sejarah erupsi Gunung Merapi.
Gunung Merapi kembali erupsi pada hari ini, Sabtu (11/3/2023) pukul 12.12 WIB.
Data yang dirilis Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), dalam erupsi kali ini, luncuran awan panas mencapai sejauh 7 km ke arah Kali Bebeng dan Krasak.
Erupsi Gunung Merapi ini juga memicu terjadinya hujan abu di wilayah Kabupaten Magelang dan Boyolali, Jawa Tengah.
Baca juga: Video Detik-detik Erupsi Gunung Merapi Hari Ini
Gunung Merapi selama ini memang dikenal sebagai gunung yang cukup aktif.
Dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Sabtu (11/3/2023), menurut data yang tercatat sejak tahun 1600-an, Gunung Merapi meletus lebih dari 80 kali atau rata-rata sekali meletus dalam 4 tahun.
Letusannya bervariatif, ada yang besar, ada pula yang kecil.
Berikut ulasan mengenai sejarah erupsi Gunung Merapi:
1. Erupsi pada abad ke-17 atau di masa awal kolonial Belanda
Tidak diketahui sejak kapan Gunung Merapi mulai erupsi.
Namun, letusan Gunung Merapi mulai tercatat pada abad ke-17 atau di masa awal Indonesia dijajah Belanda.
2. Erupsi pada abad ke 18 dan 19
Pada abad ke 18 dan 19, tercatat erupsi Merapi yang besar di antaranya pada tahun 1768, 1822, 1849 dan 1872.
Erupsi pada abad ke-19 ini cukup besar dimana awan panas meluncur hingga jarak 20 km dari puncak.

3. Erupsi pada abad ke-20
Erupsi Gunung Merapi pada abad ke-20 di antaranya terjadi pada tahun 1930-1931 dan 1994.
Erupsi pada abad ke-20 ini lebih kecil dibandingkan dengan erupsi pada abad ke-19, namun intensitas erupsinya lebih sering.
Aktivitas Merapi pada abad ke-20 ini terjadi minimal 28 kali letusan, dimana letusan terbesar terjadi pada tahun 1931.
Dalam erupsi tahun 1994 itu, letusan Gunung Merapi terjadi 22 November 1994.
Diberitakan TribunJogja, erupsi yang terjadi secara tiba-tiba ini menewaskan 64 orang.

Korban paling banyak ditemukan di rumah warga yang saat itu menggelar hajat pernikahan Marijo dan Wantini.
Selain menewaskan 64 orang, erupsi yang terjadi pada pukul 10.15 WIB itu menghanguskan permukiman penduduk di Dusun Turgo dan sebagian area Kaliurang Barat.
4. Erupsi pada abad ke-21
Erupsi Gunung Merapi pada abad 21 di antaranya terjadi pada 2006 dan 2010.
Erupsi Gunung Merapi pada 2006 terjadi pada 14 Juni 2006.

Sementara erupsi pada 2010 merupakan erupsi yang besar.
Masih mengutip laman Kementerian ESDM, saat itu, peningkatan aktivitas Merapi mulai terlihat pada September 2010.
Setelah itu, pada 21 Oktober 2010, status Merapi kembali dinaikkan menjadi Siaga (Level III).
Lalu, pada 25 Oktober 2010, status Merapi ditetapkan 'Awas' (Level IV), dengan kondisi akan segera meletus, ataupun keadaan kritis yang dapat menimbulkan bencana setiap saat.

Akhirnya, pada 26 Oktober 2010 pukul 17:02 WIB terjadi letusan pertama.
Akibat letusan pada 2010 ini, sebanyak 347 orang meninggal (data BNPB).
Baca juga: Kronologi Erupsi Gunung Merapi dari Data BPPTKG Yogyakarta: Diawali Rentetan Awan Panas
Korban terbanyak berada di Kabupaten Sleman yaitu 246 jiwa. Menyusul Kabupaten Magelang 52 jiwa, Klaten 29 jiwa, dan Boyolali 10 jiwa.
Sedangkan pengungsi mencapai 410.388 Orang .
Dalam erupsi 2010 ini juga menewaskan juru kunci Merapi, Mbah Maridjan.
(Tribunnews.com/Daryono)(TribunJogja.com/Setya Krisna Sumargo)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.